Di Bagian Barat, Banyak Tak Kenal Calon

Di Bagian Barat, Banyak Tak Kenal Calon

**Qomar-Subhan Ungguli Pasangan Sunjaya-Gotas   CIREBON - Pasangan Nurul Qomar-Subhan kembali unggul dalam gelaran Pemilu Awal pekan ketujuh yang digelar di Kecamatan Kaliwedi, Gempol dan Babakan. Pasangan Marhaban tersebut unggul di semua sektor dengan perolehan suara di atas 30 persen (selengkapnya lihat grafis). Direktur Eksekutif Lembaga Survei Parameter, Agus Ariwibowo mengatakan, dari enam pasangan cabup dan cawabup yang berhasil disurvei di Kecamatan Kaliwedi, Ciwaringin, dan Gempol, Qomar-Subhan paling unggul dibandingkan pasangan calon lainnya. \"Qomar-Subhan unggul terutama di Kecamatan Kaliwedi, karena di sana basisnya Qomar. Selain itu, Subhan pun asli orang sana, jadi wajar kalau daerah Kaliwedi menang,\" ujar Ari kepada Radar, Minggu (18/8). Dikatakannya, meski di Kecamatan Ciwaringin merupakan kalangan santri dan notabene basis cabup Sunjaya, tapi posisi Qomar mampu manyalip pasangan cabup lainnya, termasuk di Kecamatan Gempol. Karena menurut Ari, daya jual figur H Qomar dapat diterima oleh masyarakat dibandingkan Sunjaya. \"Saya tidak tahu persis apa alasan dasar masyarakat memilih H Qomar,\" ungkapnya. Ari menduga, tingginya minat masyarakat memilih H Qomar karena yang bersangkutan dikenal sebagai pelawak yang lebih memanfaatkan popularitasnya. Meski demikian, untuk tingkat elektabilitas jika diklasifikasikan Qomar tidak memiliki hal itu. \"Benar bahwa posisi Qomar tidak linier. Tapi tingkat popularitasnya patut diperhitungkan. Ada alasan-alasan tertentu masyarakat memilih pasangan H Qomar,\" paparnya. Ditanya kenapa pasangan Insyaf-Darusa, Luthfi-Arimbi, dan Ason Elang selalu berada paling bawah dari hasil survei Pemilu Awal dibandingkan Qomar-Subhan, Sunjaya-Gotas, dan Heviyana Rakhmat. Ari menjawab karena mereka kurang melakukan kerja politik di wilayah grass root. \"Saya nilai mereka tidak mempunyai jaringan sampai ke tingkat RW, terutama pasangan Insyaf- Darusa, Luthfi Arimbi, dan Ason-Elang,\" tegasnya. Dia menyayangkan dengan posisi incumbent yang dimiliki Ason Sukasa sebagai wakil bupati, tidak mampu memanfaatkan jabatan untuk meningkatkan popularitas. \"Walaupun ini baru Pemilu Awal, tapi ini gambaran untuk pilbup 6 Oktober mendatang,\" paparnya. Sedangkan untuk Luthfi-Arimbi, dia menilainya tidak memiliki basis kuat karena Luthfi pendatang dari Jakarta, meski asli Cirebon. “Kalau Luthfi mau mendapatkan suara yang bagus, maka harus banyak melakukan kerja-kerja politik. \"Terlalu singkat bagi Luthfi untuk menyosialisasikan diri sebagai cabup,\" ungkapnya. Bagaimana tanggapan warga atas enam pasangan calon tersebut? Salah satu warga setempat Asmadi (45) menilai, seluruh pasangan calon tidak memiliki langkah nyata di masyarakat. Contoh konkretnya adalah pasangan cabup dan cawabup tidak pernah turun ke masyarakat sekitar. “Mau jadi bupati kok tidak pernah kelihatan batang hidungnya ke masyarakat,” ujar Asmadi kepada Radar, Rabu (18/8). Dikatakannya, melihat kondisi seperti ini, masyarakat akan lebih cenderung tidak memilih saat pencoblosan nanti. “Saya lebih cenderung golput, orang waktu pemilihan gubernur saja saya tidak memilih,” jelasnya. Ditanya apakah dirinya mengenal salah satu pasangan calon bupati, dia menjawab tidak ada satu pun yang dikenal. Sehingga, masyarakat bingung untuk menentukan siapa yang layak menjadi bupati. Karena, karakter masing-masing pasangan calon belum diketahui. “Kalau salah memilih, tentu saya akan dosa. Jadi saya lebih baik tidak milih. Percuma milih juga karena tidak ada kontribusi yang nyata, pada ujungnya juga saat menjadi bupati nanti,” ujarnya. Bukan hanya Asmadi, sejumlah warga yang didatangi tim Pemilu Awal juga mengaku sama sekali tidak mengenal pasangan calon. “Bagaimana saya memilih, kenal aja gak,” ujar Ny Aminah. Hal senada disampaikan warga Desa Prajawinangun Wetan, Asmi (58). Dia mengatakan semua calon bupati tidak ada yang becus. Mereka hanya bisa menebar spanduk dan baliho di sepanjang jalan desa. “Mereka itu kayak ‘maling’, masang spanduk terus ditinggal. Tidak pernah calon bupati itu nongol di desa kami,” tegasnya. (sam)     PALING DIKETAHUI Nurul Qomar-Subhan        46,7% Sunjaya-Tasiya S Al Gotas    21,1% Sri Heviyana-Rakhmat        16,7% Ason Sukasa-Elang Kusnandar      4,4% Muhammad Luthfi-Arimbi     3,3% Moh Insyaf-Darusa           0% Tak Menentukan Pilihan      7,8%   PALING DISENANGI Nurul Qomar-Subhan        36,7% Sunjaya-Tasiya S Al Gotas    17,8% Sri Heviyana-Rakhmat        15,6% Muhammad Luthfi-Arimbi     8,9% Ason Sukasa-Elang Kusnandar      5,6% Moh Insyaf-Darusa           0% Tak Menentukan Pilihan      15,6%   PANTAS DIPILIH Nurul Qomar-Subhan        34,4% Sunjaya-Tasiya S Al Gotas    16,7% Sri Heviyana-Rakhmat        16,7% Muhammad Luthfi-Arimbi     7,8% Ason Sukasa-Elang Kusnandar      4,4% Moh Insyaf-Darusa           1,1% Tak Menentukan Pilihan      18,9%   Lokasi: Kecamatan Ciwaringin, Gempol, dan Kaliwedi   Foto: M Rona Anggie/Radar Cirebon SURVEI. Tim Pemilu Awal berkunjung ke salah satu rumah warga untuk survei calon bupati, Sabtu (17/8).    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: