Mutasi N439K Sudah Ada di Indonesia

Mutasi N439K Sudah Ada di Indonesia

JAKARTA – Mutasi N439K dapat menyebabkan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat menghindari antibodi penetralisir virus yang terbentuk.

Kali pertama mutasi N439K dilaporkan terjadi di Skotlandia pada Maret 2020. Saat ini sudah tersebar di lebih dari 35 negara. Termasuk Indonesia. Varian N439K itu terdeteksi di Indonesia pada November 2020.

Mutasi N439K terletak di dalam Receptor Binding Motifs (RBM). RBM adalah bagian dari Receptor Binding Domain (RBD) dari protein spike virus SARS-CoV-2 yang immunodominan. Ini merupakan target utama dari antibodi penetralisir virus yang terbentuk. Baik karena infeksi virus maupun penyuntikan dengan vaksin.

“Terdapat indikasi mutasi tersebut meningkatkan affinitas atau kemampuan berikatan virus dengan reseptor ACE-2 pada manusia. Ini terdapat peningkatan ringan kandungan virus apabila terinfeksi oleh varian dengan mutasi tersebut. Namun tidak menyebabkan tingkat keparahan penyakitnya,” ujar Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto di Jakarta, Minggu (28/3).

Mutasi N439K sudah ada di Indonesia sejak November 2020. Di Indonesia. Juga sudah ada varian virus Corona lain. Seperti B117 dari Inggris dan D614G.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh varian baru virus penyebab Covid-19, N439K, adalah lebih cepat menghilang. Satuan Tugas Ikatan Dokter Indonesia (Satgas IDI) mengatakan sudah ada kemunculan 48 kasus N439K di Indonesia. (rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: