Tak Mau seperti Pedagang Muludan, Walikota Batasi PKL Ramadan di Alun-alun Kejaksan

Tak Mau seperti Pedagang Muludan, Walikota Batasi PKL Ramadan di Alun-alun Kejaksan

CIREBON - Jelang datangnya bulan Ramadan, Alun alun Kejaksan bakal dibuka. Kabaranya, pedagang kaki lima (PKL) akan berjualan di area tersebut. Namun, Wali Kota Cirebon Drs Nashrudin Azis SH membatasi jumlah mereka.

“Sebenarnya alun-alun tu ditata, tujuannya adalah mempercantik kota dan menarik untuk didatangi,” kata Azis, kepada Radar Cirebon.

Karena itu, kata Azis, selama Ramadan, alun-alun jangan menjadi arena seperti Muludan. Sehingga tidak terkendali. Apalagi saat ini masih suasana pandemi Covid-19.

“Harus jelas sampai batas mana PKL itu ada, dan sampai mana harus dijaga,” kata Azis.

Politisi Partai Demokrat tersebut juga menyinggung tentang penutupan tempat liburan selama Ramadan. Karena, tempat hiburan sekarang saja dibatasi jam operasionalnya, apalagi saat Ramadan.

“Kita lakukan penutupan, karena itu sesuatu yang sudah lama diterapkan. Surat edaran belum saya tandatangani, karena akan dikaji. Karena ini bukan hanya satu tempat hiburan, tapi menyangkut lain-lainnya,” kata Azis.

Sementara itu, soft launching Alun-alun Kejaksan bakal digelar bersamaan dengan launching pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT), 7 April mendatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H Agus Mulyadi MSi menyebut bahwa persiapan launching harus maraton. Diselesaikan sebelum waktunya, sehingga tanggal 7 April harus bisa launching alun-alun dan BRT.

Pihaknya bahkan telah mengundang rapat sejumlah perangkat daerah yang terkait dengan pengelolaan kawasan alun-alun. Seperti Dinas Perhubungan, DKOKP, DPKUKM, Dispusipda, dan juga Setda.

Misalnya, untuk pengelolaan tenan adalah DPKUKM. Tapi rencananya, pengisian tenan tersebut tidak digunakan bagi pedagang makanan, hanya untuk penjualan handycraft dan oleh-oleh khas Cirebon saja. (abd/azs)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: