Saran ASEAN Summit, Anis Matta: Stop Kekerasan dan Stop Penangkapan di Myanmar

Saran ASEAN Summit, Anis Matta: Stop Kekerasan dan Stop Penangkapan di Myanmar

JAKARTA - Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta berharap para pemimpin ASEAN mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran HAM dan kekerasan di Myanmar pada pertemuan KTT ASEAN yang diadakan di Jakarta pada Sabtu (24/4/2021) ini.

Pertemuan ini akan dipimpin oleh Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah yang juga merupakan Ketua ASEAN 2021. Pertemuan ini, merupakan KTT ASEAN pertama yang digelar secara tatap muka sejak 2020 lalu ketika pandemi Covid-19 melanda dunia.

\"Pemimpin ASEAN harus bersikap jelas kepada Pemimpin Junta Militer Myanmar, Min Aung Hlaing untuk Stop Kekerasan dan Stop Penangkapan (Stop Violence and Stop Arrests!) di Myanmar saat ini juga,\" ujar Anis Matta dalam keteranganya, Sabtu (24/4/2021). 

Anis Matta menegaskan, bahwa pemerintahan demokratis sipil harus dihormati karena hal tersebut adalah pilihan rakyat. Kudeta militer Myanmar oleh Junta Militer akan memperparah keselamatan dan kebebasan publik ASEAN umumnya dan masyarakat Myanmar khususnya.

\"Pemimpin ASEAN tidak boleh memberikan legitimasi dimanapun terhadap pelanggaran nilai-nilai demokrasi dan kebebasan dan seharusnya Indonesia berada yang terdepan memperjuangkan nilai-nilai kebebasan, demokrasi di ASEAN dan seluruh dunia,\" ujar Anis Matta.

Partai Gelora melihat KTT ASEAN harus menjadi langkah kongkret ASEAN menyelesaikan konflik kekerasan, pelanggaran HAM dan menghancuran nilai-nilai demokrasi di kawasan ASEAN.

\"Di Bulan Ramadhan yang suci ini tidak boleh ada tetes darah yang tertumpah dari anak manusia yang memperjuangkan kebebasan asasinya yang diberikan Tuhan,\" ujarnya.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: