Saat Mulai Peniadaan Mudik, KA Juga Berhenti Operasi

Saat Mulai Peniadaan Mudik, KA Juga Berhenti Operasi

KERETA Api (KA) jarak jauh berhenti beroperasi selama masa peniadaan mudik pada 6-17 Mei akan datang. Tapi  itu dikecualikan dalam kondisi tertentu.

Manager Humas Daop 3 Cirebon Suprapto mengatakan peniadaaan mudik termasuk bagi transportasi Kereta Api (KA) berlaku 6-17 Mei. “Selama periode itu, KA jarak jauh yang reguler tidak akan beroperasi,” ujarnya kepada Radar Cirebon kemarin.

Namun itu dikecualikan. Yakni bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) keperluan bekerja atau dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka atau meninggal. Juga kepentingan ibu hamil atau persalinan. “Dengan tetap menunjukan keterangan surat bebas Covid-19,” imbuhnya.

Ada tiga jenis surat sebagai syarat perjalanan kereta api yang dibolehkan selama masa peniadaan mudik. Yaitu RT PCR masa berlaku maksimal 3x24 jam dan rapid test antigen dengan masa berlaku maksimal 2x24 jam. Serta GeNose C19 sebelum keberangkatan. Semua harus negatif.

Sementara masa pengetatan mudik atau pra peniadaan itu, kata Suprapto, dimulai 22 April hingga 5 Mei. Selama masa pengetatan tidak ada pengecualian penumpang. Namun ketentuan dokumen kesehatan masih wajib dipenuhi. Periode sebelum peniadaan mudik ini calon penumpang bisa memilih antara negatif tes PCR yang hanya berlaku 1x24 jam.

Atau hasil negatif GeNose sebelum keberangkatan. Persyaratan kesehatan itu juga berlaku pada masa pengetatan mudik pasca peniadaan atau periode 18-24 Mei. “Diharapkan calon penumpang memperhatikan dan melengkapi dokumen sebelum datang ke stasiun,” terangnya.

Suprapto menambahkan, sejak awal tahun 2021 hingga Maret, peningkatan jumlah penumpang tak begitu terlihat signifikan. Jika dirata-rata, hanya ada 500 per hari yang melakukan perjalanan pada hari kerja. Sedangkan saat weekend, sekitar 600-700 saja.

Kurun waktu 5 tahun terakhir, 2020 adalah tahun terparah anjloknya okupansi kereta. Sepanjang 2020 tercatat hanya 684.058 penumpang. Hanya seperempatnya dibanding tahun 2019: 2.352.886 penumpang. Sementara 2018: 2.285.095, lalu 2017: 1.893.538 dan 2016: 1.687.355 serta 2015: 1.725.159. \"Dari 2015 setiap tahun kita selalu meningkat. Hanya di 2020 terpuruk karena pandemik,” jelasnya. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: