8 Warga Mundu Hilang di Perairan Bali

8 Warga Mundu Hilang di Perairan Bali

CIREBON – Amat (53) warga Blok Glindingan II, RT 03/RW 06 Desa Mundupesisir, Kecamatan Mundu tampak gelisah. Putranya, Ade Sahri (25) dan keponakannya Wasjudi (24) diduga hilang di perairan Bali saat ikut berlayar di KM Setia Jaya I, kapal penangkap ikan milik PT Daya Bahari Nusantara yang beralamat di Pelabuhan Benoa, Bali. Kabar hilangnya Ade Sahri beserta 7 rekannya yang berasal dari Desa Mundupesisir dan Mundumesigit diterima oleh Amat pada 12 Oktober 2010, melalui surat dari perusahaan tempat anaknya bekerja. Surat itu menyatakan bahwa sejak 3 Oktober Kapal KM Setia Jaya 1 telah kehilangan kontak dengan radar perusahaan. “Saya kaget dan cemas, ketika menerima kabar tersebut, karena dua anggota keluarga saya ada di sana. Saya sudah melaporkan kejadian ini kepada Kuwu Mundupesisir dan sedang mengupayakan ke berbagai pihak untuk mengetahui kabar terakhir, karena saat ini, pihak perusahaan tiap dihubungi tak ada respon positif,” katanya. Menurut Amat, anaknya Ade Sahri berangkat ke Bali seminggu setelah Lebaran lalu dengan menggunakan jalur darat. Sesampainya di Bali, Ade memberi kabar sudah sampai di mess perusahaan dan siap berangkat keesokan harinya. “Setelah itu tidak ada kontak lagi, hingga saya mendapatkan kabar kalau anak saya diduga hilang,” tuturnya yang tak kuat menahan air mata. Data dari Pemerintah Desa Mundupesisir, selain Ade Sahri ada tiga lagi warganya yang diduga hilang. Yakni Ismail, Jayadi dan Mastur. Munurut Kuwu Mundupesisir, Agus, pihaknya sudah berupaya melakukan langkah bersama kuwu Mundumesigit. Yang menjadi masalah perusahaan tersebut tidak ada upaya positif. “Yang lebih prihatin, perusahaan menyerahkan masalah tersebut kepada pemilik kapal yang hilang, berarti ini saling lempar tanggungjawab,” tegasnya. Sementara itu, Pemerintah Desa Mundumesigit mengeluarkan data warganya yang hilang bersama KM Setia Jaya I, yakni Casmadi, Ato Sunarto, Andi Widodo serta Wasjudi. “Saya sudah melayangkan surat kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon, Lanal Cirebon, Pol Airud Cirebon terkait hilangnya warga saya,” kata Raden Udin, Kuwu Mundumesigit. Pihaknya juga sudah melaporkan ke Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Jawa Barat dan langsung mendapat respon positif. “HNSI berancana akan mendesak pihak perusahaan untuk bertanggung jawab melakukan pencarian,” katanya. Dia menyayangkan pihak perusahaan yang terkasan lepas tangan dan tidak terlalu menanggapi secara serius. “Saya sudah komunikasi lewat telepon, tapi tidak ada respon dari pihak perusahaan,” tuturnya. Pihaknya berharap agar warganya selamat dan bisa segera ditemukan. “Pihak keluarga sudah cemas menunggu kabar kepastian dari Bali,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: