Larangan Mudik Tak Sepenuhnya Berhasil

Larangan Mudik Tak Sepenuhnya Berhasil

JAKARTA- Setelah larangan mudik yang ditetapkan pemerintah tidak sepenuhnya berhasil, perlu ada langkah pencegahan lanjutan yang terukur. Lonjakan arus mudik sebelum masa pelarangan mudik, menunjukkan masyarakat tetap saja tidak mengindahkan larangan yang ditetapkan pemerintah.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/5), mengatakan inti dari keberhasilan sebuah aturan adalah kepatuhan masyarakat menjalankan aturan tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan pada Lebaran tahun ini masih ada sebanyak 18 juta orang atau 7 persen dari masyarakat Indonesia yang tetap mudik, meski ada larangan.

Ia menilai angka pergerakan 18 juta orang itu bukan jumlah yang sedikit bila dikaitkan dengan potensi penyebaran virus korona. Apalagi, ujar Rerie, catatan Kementerian Kesehatan pada Rabu (5/5) menunjukkan saat ini angka positive rate Indonesia masih 10,3 persen, sebuah angka yang masih jauh dari indikator terkendali yaitu di bawah 5 persen.

Dan yang lebih memprihatinkan, tambahnya, di tengah belum mampu mengendalikan penyebaran Covid-19, saat ini varian baru virus korona dari India, sudah teridentifikasi di Indonesia. “Harus ada evaluasi terhadap kebijakan larangan mudik yang hanya diterapkan pada 6-17 Mei 2021, untuk menekan penyebaran Covid-19,\" terangnya.

Sejumlah daerah yang merupakan tujuan para pemudik, menurut Rerie, harus ekstra waspada dan aktif melakukan testing dan tracing terhadap pendatang untuk mencegah potensi penyebaran virus korona lebih luas lagi.

Kemarin, sebanyak 414.774 kendaraan meninggalkan Jabodetabek melalui tol. Sementara 725 dipaksa putarbalik alias kembali ke rumah masing-masing. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan pihaknya mencatat hingga H-1 jelang larangan mudik sebanyak 414.774 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek.

Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur). “Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 8,9 persen jika dibandingkan lalin normal,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/5).

Umumnya lalu lintas yang meninggalkan Jakarta menuju tiga arah. Untuk arah timur total kendaraan yang melintas sebanyak 193.698 unit. Lalu yang meninggalkan Jakarta ke arah barat sebanyak 133.191 kendaraan dan ke arah selatan sebanyak 87.885 kendaraan.

Adapun rincian distribusi lalin menuju arah timur yakni di GT Cikampek Utama, dengan jumlah 110.975 kendaraan meninggalkan Jakarta, naik sebesar 36 persen dari lalin normal. Kemudian di GT Kalihurip Utama, dengan jumlah 82.723 kendaraan meninggalkan Jakarta, naik sebesar 8,8 persen dari lalin normal. “Total kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Timur sebanyak 193.698 kendaraan, naik sebesar 23 persen dari lalin normal,\" katanya.

Sedangkan rincian distribusi lalin yang meninggalkan Jakarta menuju arah Barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 133.191 kendaraan, turun 1,5 persen dari lalin normal. Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Selatan/Lokal melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 87.885 kendaraan, turun sebesar 0,4 persen dari lalin normal.

Di sisi lain, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya memaksa 725 kendaraan putar balik di hari pertama Operasi Ketupat Jaya 2021. Dikatakannya, 317 kendaraan diputarbalikkan di Gerbang Tol Cikarang Barat dan 233 di antaranya merupakan jenis kendaraan pribadi dan 84 angkutan umum.

Kemudian, 408 kendaraan diputar balik di Gerbang Tol Cikupa. Rinciannya, 359 kendaraan pribadi dan 49 angkutan umum. Selain itu, ada juga tiga unit kendaraan yang diamankan karena kendaraan tersebut tidak semestinya membawa penumpang. “Ada dua \'travel\' dan satu truk yang diamankan,” katanya. (gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: