Reses Serap Aspirasi dan Ajang Berbagi

Reses Serap Aspirasi dan Ajang Berbagi

CIREBON - Memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadan, 35 anggota DPRD Kota Cirebon menyapa konstituennya dalam agenda Reses Masa Persidangan II Tahun 2021, yang berlangsung sejak Kamis-Minggu (6-9/5). Selain untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada masyarakat yang disapa, dalam ajang ini juga menjadi momen serap aspirasi keluhan masyarakat.

Beberapa problematika yang mendominasi adalah mengenai infrastruktur jalan, saluran air, atau got dan rumah tidak layak huni (rutilahu). Misalnya saja, ketika Ketua DPRD Kota Cirebon Hj Affiati SPd yang terjun di RT 05/RW 01 Kelurahan Drajat, dan RT 03/RW 05 Pegajahan Selatan. Di dua lokasi tersebut, politisi Partai Gerindra ini mendapat aspirasi dari masyarakat mengenai rutilahu.

Alhamdulillah reses masa persidangan II berjalan dengan lancar. Semua aspirasi masyarakat banyaknya mengenai rutilahu,” kata Affiati.

Menurut dia, banyaknya rutilahu yang belum tertangani dikarenakan persyaratan bagi calon penerimanya dirasa cukup memberatkan. Dia berharap, pemerintah dapat mengsinkronkan aturan dan mempermudah syarat-syaratnya. Pihaknya di DPRD juga sedang mengusahakan penyederhanaan syarat dan mekanisme penyaluran bantuan rutilahu.

Affiati berharap, yang menjadi keinginan warga di dapilnya perihal perbaikan rutilahu dapat terealisasi. Karena, masih banyak rumah warga di dapilnya yang belum layak huni.

Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Fitria Pamungkaswati yang terjun di wilayah Dukuh Semar mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, di dapilnya, Kecamatan Harajmukti, banyak rumah warga yang memprihatinkan. Terlebih rumah tersebut ditempati warga yang ekonominya menengah ke bawah.

Selain itu, politisi PDI Perjuangan tersebut juga mendorong kepada Pemerintah kota Cirebon untuk menganggarkan program rutilahu yang bersumber dari APBD Kota Cirebon. Karena selama ini, program rutilahu kebanyakan masih mengandalkan bantuan dari pusat dan provinsi saja.

Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Muhammad Handarajuti Kalamulla SSos mendapat masukan soal revitalisasi saluran pembuangan air limbah (riul) di Kelurahan Kecapi, saat menggelar reses di kawasan Perum Galunggung Regency.

Mendapat masukan tersebut, politisi Partai Demokrat ini menilai, perbaikan saluran pembuangan air limbah sebaiknya tidak dilakukan setengah-setengah. Karena, jika diselesaikan di satu blok, tapi di blok lainnya muncul kerusakan atau mampet, maka tidak akan menyelesaikan masalah.

Solusinya, dia menyarankan kepada masyarakat sekitar untuk membuat pemetaan jalur aliran saluran limbah ini. Kemudian dibuat estimasi rancangan kebutuhannya, bahkan kalau perlu sampai jadi dalam bentuk proposal. Agar bisa diusulkan untuk diprogramkan dalam perencanaan pemerintah, apakah itu melalui pemkot, pemprov, maupun ke pusat. (azs/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: