2 WNA China Positif Covid-19
JAKARTA- Kedatangan warga negara asing (WNA) China ke Indonesia menjadi sorotan banyak pihak. Di satu sisi, pemerintah melarang masyarakat mudik lebaran, tapi di sisi lain memperbolehkan WNA datang. Yang terbaru, ada 46 WNA China kembali masuk ke Indonesia. Sebelumnya, 85 WNA China telah lebih dulu masuk ke Indonesia. Sehingga total hingga kemarin berjumlah 131 orang.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Nadia Wiweko mengatakan ke-46 WNA China tersebut masuk pada 6 Mei 2021 melalui Bandara Soekarno-Hatta. Begitu sampai di Indonesia, mereka langsung menjalani isolasi sesuai SE satgas 8/2021.
Nadia mengatakan WNA China ini diwajibkan menjalani karantina selama 5 hari. Setelah itu, harus diuji PCR dengan hasil negatif sebelum keluar dari karantina. “Menjalani karantina selama 5 hari, dua kali PCR negatif. Setelah itu, baru selesai karantina,\" kata Nadia di Jakarta, Sabtu (8/5).
Saat ini, WNA China itu berada di hotel karantina. Sebanyak 2 orang yang positif COVID-19 langsung dirujuk ke hotel isolasi. Seperti diketahui, sebanyak 85 WNA China tersebut masuk ke Indonesia menggunakan pesawat carter. Mereka tiba di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (4/5), pukul 14.55 WIB.
Masuknya WNA ini disesalkan pata wakil rakyat. Pemerintah diminta tidak hanya membuat kebijakan larangan mudik bagi warganya saat Idul Fitri 1442 Hijriah, tapi juga harus membuat kebijakan larangan masuk bagi warga negara asing (WNA) selama larangan mudik diterapkan.
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengusulkan pemerintah membuat kebijakan menolak seluruh kedatangan WNA selama masa pelarangan mudik. :Masyarakat saat ini tengah berupaya mengikuti aturan larangan mudik dan membatasi mobilitas selama libur Lebaran,\" katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/5).
Dikatakannya masuknya rombongan WNA ke Indonesia di tengah larangan mudik, pasti akan menimbulkan pertentangan di tengah masyarakat. Kedatangan 85 WNA asal China tersebut juga memunculkan persepsi publik bahwa kebijakan pencegahan penularan Covid-19 tak berlaku secara adil.
Sudah selayaknya Satgas Penanganan Covid-19 dapat menjelaskan kepada masyarakat mengenai masih diizinkannya WNA masuk di tengah kebijakan pelarangan mudik. “Sebab, kondisi ini membingungkan masyarakat yang dibatasi mobilitasnya saat Lebaran,” ucap Muhaimin Iskandar.
Dia juga mendesak Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 memastikan seluruh WNA dan WNI yang datang dari luar negeri mematuhi aturan protokol kesehatan perjalanan internasional.
Senada dikatakan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menyoroti masuknya Warga Negara China ke Indonesia di tengah kebijakan larangan mudik bagi masyarakat.
Masuknya WN China merupakan tindakan kurang peka yang dapat mengundang pertanyaan publik. Ia meminta pemerintah menjelaskan tujuan datangnya 85 WN China ke Indonesia secara gamblang dan apa adanya. Menurutnya, agar isu ini tidak menjadi bola liar, pemerintah harus gamblang menjelaskan ke publik alasan dan tujuan mereka masuk Indonesia.
“Masyarakat sedang sensitif dan resah karena pelarangan mudik lebaran yang merupakan tradisi tahunan, apalagi tahun sebelumnya juga sudah terjadi pelarangan mudik. Pemerintah seharusnya peka. Masyarakat dilarang mudik, tapi WN China bisa masuk ke Indonesia,\" ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/5).
Politisi PKS ini mengungkapkan, masyarakat pasti akan bertanya-tanya mengapa WN China dibiarkan masuk ke Indonesia, padahal masyarakat dilarang mudik dan dilakukan banyak penyekatan. Ia tidak menginginkan publik menilai pemerintah inkonsisten dalam kebijakan pengendalian Covid-19.
Ia juga mengingatkan pemerintah tentang bahaya lonjakan kasus yang masih mengintai. Apalagi varian baru Covid-19 dari luar negeri juga sudah terkonfirmasi ada di Indonesia. Oleh karena itu, Netty kembali menekankan agar pemerintah melakukan pengetatan proses masuknya WNA ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: