Dewan Kemanan PBB Mandul, Israel Mudah Habisi Palestina
PBB tetap saja mandul dalam menangani konflik Palestina-Israel. Bahkan Dewan Keamanan PBB tak bisa mengambil langkah nyata untuk menghentikan serangan membabi buta militer Israel ke Jalur Gaza dan berbagai aksi yang dilakukan keamanan Israel dan kelompok pemukim Yahudi di berbagai wilayah Palestina akhir-akhir ini.
Eskalasi konflik dan korban jiwa pun diperkirakankan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan.
Debat terbuka Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang membahas situasi terakhir di Palestina tak menghasilkan resolusi apa-apa. Amerika Serikat memblok pernyataan bersama yang akan mengutuk aksi kekerasan Israel dan seruan gencatan senjata diantara kedua pihak yang sedang bertikai.
Dilansir berita RMOLpolitik Senin (17/5) pertemuan virtual yang diikuti oleh pejabat Israel dan Palestina itu dinisiasi oleh China, Norwegia, dan Tunisia.
Dalam pidatonya, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menggambarkan serangan Israel di wilayah pendudukan Palestina sebagai \"kejahatan perang\" dan mendesak DK PBB untuk menjatuhkan sanksi dan embargo senjata di Tel Aviv.
\"Israel adalah pencuri bersenjata yang telah memasuki rumah kami dan meneror keluarga kami, itu menghancurkan rumah kami, menindas rakyat kami, generasi demi generasi,\" kata Maliki.
Sebaliknya, Perwakilan Tetap Israel untuk PBB Gilad Erdan menyalahkan Hamas meningkatnya konflik di Palestina dan menuduh kelompok yang memulai serangan teror.
\"Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membela rakyat kami,\" kata Erdan, menyerukan Dewan untuk mengutuk Hamas.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hanya bisa mengeluarkan pernyataan hampa tanpa langkah konkrit untuk menghentikan pertumpahan darah dan penghancuran masal di Jalur Gaza.
\"Siklus pertumpahan darah, teror, dan kehancuran yang tidak masuk akal\" dan kembali ke negosiasi untuk solusi dua negara untuk konflik tersebut,” katanya.
\"Permusuhan saat ini benar-benar mengerikan. Putaran kekerasan terakhir ini hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran, dan keputusasaan, dan mendorong lebih jauh ke cakrawala harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian,\" lanjut Guterres.
Begitu pun Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield. Ia menyampaikan ajakan kosongnya agar semua pihak memastikan perlindungan warga sipil, dan menghormati hukum humaniter internasional.
\"Siklus kekerasan saat ini harus diakhiri,\" katanya.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyalahkan AS atas mandulnya PBB dalam menghentikan jatuhnya lebih banyak korban jiwa akibat perang yang tidak seimbang antara Israel dan Hamas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: