Rumah Subsidi Tetap Jadi Prioritas

Rumah Subsidi Tetap Jadi Prioritas

PEMERINTAH melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, bahwa program penyediaan perumahan subsidi tetap menjadi prioritas pemerintah meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa program perumahan menjadi prioritas, karena rumah subsidi dapat menggerakkan lebih banyak komponen industri perumahan selain untuk konstruksi perumahan itu sendiri.

“Meskipun ada refocusing anggaran akibat pandemi, namun subsidi perumahan terus ditingkatkan, termasuk pada 2022 nanti subsidi itu akan terus ditambah untuk mempercepat pembangunan perumahan bagi rakyat Indonesia,” kata Basuki di Jakarta, Rabu (19/5/2021)

Selain itu, Basuki menginginkan, membangun rumah subsidi yang berkualitas. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh stakeholder untuk saling bekerja sama.

“Yang kita memanfaatkan ini uang negara, jadi harus saya pertanggungjawabkan, sekaligus sebagai tanggungjawab perlindungan konsumen,” ujarnya.

“Saya juga berharap bahwa pengembang perumahan, bank pelaksana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) turut bertanggang jawab terhadap kualitas rumah,” sambungnya.

Tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran FLPP sebanyak 157.500 unit senilai Rp19,1 triliun. Per Mei, dana FLPP yang telah disalurkan senilai Rp6,47 triliun untuk 59.503 unit.

Direktur Utama PPDPP Arief Sabbarudin berharap, gerakan membangun rumah subsidi berkualitas dapat memberikan kontribusi pemerintah kepada masyarakat.

“Gerakan ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemerintah untuk masyarakat terutama dalam bentuk rumah bersubsidi,” ujarnya.

Arief menambahkan, bahwa untuk pelatihan 3.000 tenaga kerja manajemen konstruksi bagi pengembang akan dilaksanakan secara daring melalui tiga batch mengingat situasi pandemi sekarang.

“Kami menggunakan pelatihan reguler dengan modul eksisting dari bina konstruksi dan ditambahkan modul aplikasi berbasis IT untuk pelatihannya,” katanya.

“Pelatihan tidak dipungut biaya dan meskipun pelatihan dilaksanakan secara daring, materi yang diterima peserta akan sama layaknya pelatihan reguler,” pungkasnya. (fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: