Bulan Syawal Tahun Lalu, 3.028 Pasangan di Kabupaten Cirebon Menikah

Bulan Syawal Tahun Lalu, 3.028 Pasangan di Kabupaten Cirebon Menikah

PERNIKAHAN paling dinanti semua pasangan. Setiap bulan momentum pernikahan itu selalu ada. Tak memikirkan dalam kondisi apapun. Termasuk di masa pandemi Covid-19.

Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon juga mencatat, jumlah pernikahan sepanjang tahun 2020 tembus 20.605 pasangan. Namun trennya, menikah memang di Bulan Syawal atau setelah Lebaran Idul Fitri.

Kasi Binmas Kemenag Kabupaten Cirebon, H Sudirna melalui Penginput Data Kepenghuluan atau Peristiwa Pernikahan H Elang Fachri mengaku, data pernikahan di Bulan Syawal tahun 1442 H atau Mei 2021 belum diinput. Semua data masih di KUA masing-masing.

\"Kita belum terima data. Biasanya data masuk ke Kemenag di awal bulan di tanggal 5 sampai 10. Sekarang posisinya masih berjalan,\" kata Wawan--sapaan akrabnya, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan blangko persiapan nikah yang diajukan oleh Kantor Urusan Agama (KUA). Sebetulnya, lanjut Wawan, daftar nikah boleh kapan saja. Namun, data itu tetap ada di KUA. Sebab Kemenag hanya menerima data laporan setelah terjadi proses pernikahan.

\"Daftar nikah boleh kapan saja. Dan pelaksanaannya tergantung dari pasangan. Misal, daftar di bulan Januari, nikah di bulan April,\" terangnya.

Ia mengungkapkan, data yang baru keinput di tahun ini baru sampai di bulan April. Tercatat ada 653 pasangan yang menikah.

Sebab, ada tujuh kecamatan yang belum setor data. Seperti, Kecamatan Ciwaringin, Depok, Dukupuntang, Kaliwedi, Losari, Pasaleman dan Susukan.

\"Kalau di tahun kemarin, yang melakukan pernikahan di Bulan Syawal ada 3.028 pasangan. Sedangkan tahun sekarang kan proses bulannya masih berjalan, jadi data belum masuk ke kita,\" paparnya sambil mengakui, menikah di bulan Syawal memang trennya meningkat, termasuk di Bulan Mulud.

Tradisi itu, berlaku di masyarakat Jawa, juga di luar Pulau Jawa. \"Sedangkan bulan-bulan biasa normal. Meskipun ada bahasa Bulan Kapit (kurang baik untuk nikah, red), namun faktanya ada saja yang menikah. Meskipun tidak begitu banyak,\" tandasnya.

Sejauh ini, tambah Wawan, ketersediaan blanko buku nikah aman, tidak pernah kekurangan. \"Jadi tidak khawatir terjadi kekurangan. Meskipun angka pernikahan di tahun tahun sebelumnya sempat tembus di angka 24 sampai 25 ribu pasangan,\" imbuhnya.

Wawan juga membeberkan, data di bulan April untuk usia laki-laki di bawah 19 tahun ada 9 orang. Sedangkan usia perempuan nya ada 21 orang. Kemudian usia 19-21 tahun untuk laki-laki ada 75 orang, dan perempuan 124 orang. Terakhir, usia laki-laki lebih dari 21 tahun ada 517 orang. Sedangkan perempuan ada 456 orang. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: