Petani Disarankan Ikut Asuransi Pertanian

Petani Disarankan Ikut Asuransi Pertanian

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan, agar petani memanfaatkan asuransi pertanian, khususnya Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Karena, dengan asuransi petani mendapat pertanggungan untuk menjadi modal bertanam kembali akan terus terjaga meski mengalami gagal panen.

“Petani dipastikan akan menderita kerugian jika gagal panen dan tidak memanfaatkan asuransi,” kata Syahrul di Jakarta, Selasa (25/5).

“Tanpa asuransi, petani tidak akan mendapat ganti rugi jika gagal panen. Artinya, biaya produksi yang sudah mereka keluarkan akan hilang begitu saja,” sambungnya.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menuturkan, bahwa banyak hal yang bisa mengganggu tanaman petani, bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Seperti perubahan iklim, hingga serangan organisme pengganggu tanaman. Kondisi inilah yang harus diantisipasi.

“Kita tidak ingin produktivitas pertanian terganggu. Untuk itu, kami menggagas asuransi pertanian untuk memproteksi petani agar tak merugi ketika terjadi gagal panen,” kata Ali.

“Jika kondisi itu terjadi, asuransi akan membayar pertanggungan sebesar Rp 6 juta per hektare untuk lahan yang telah diasuransikan. Dana tersebut bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk tanam kembali,” imbuhnya.

Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Cahyo Adi menambahkan, bahwa asuransi akan melindungi petani dari risiko gagal panen.

“Asuransi Jasindo siap mendukung penuh program perlindungan petani yang diprakarsai Kementan melalui AUTP. Program asuransi ini dapat menjadi solusi di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini,” kata Cahyo

Selama empat bulan pertama 2021, Program AUTP Kementan bersama Jasindo telah melindungi 66.352,80 hektare tanah mencakup 113.166 petani. Untuk menambah jumlah lahan yang dilindungi, Jasindo terus melakukan sosialisasi ke kelompok-kelompok tani diberbagai daerah.

“Kami berharap semakin banyak petani yang dapat memanfaatkan perlindungan ini, sehingga mereka dapat lebih mendapatkan rasa aman saat menggarap lahan mereka karena ada jaminan jika terjadi hal-hal yang menyebabkan gagal panen,” pungkasnya. (fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: