Sudah 40 Kali Ibadah Haji Ditiadakan, karena Wabah hingga Perang

Sudah 40 Kali Ibadah Haji Ditiadakan, karena Wabah hingga Perang

SEJAK pelaksanaannya, sejarah mencatat ibadah haji sudah 40 kali ditiadakan. Beragam penyebabnya, baik karena wabah hingga perang. Bahkan pada tahun 1987, Pemerintah Indonesia juga batal memberangkatkan jamaah.

Menurut data The Saudi King Abdul Aziz Foundation for Research and Archives seperti dilansir dari BBC, ibadah haji pernah 40 kali ditiadakan dalam sejarah peradaban manusia, dengan alasan beragam, mulai dari perang sampai wabah penyakit menular.

Pada 1814, Kerajaan Arab Saudi dilanda wabah thaun, yang juga melanda Mekah dan Madinah sehingga Ka\'bah harus ditutup sementara.

Lalu tahun 1831, ada wabah dari India, yang dicurigai adalah kolera, dan bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji.

Periset mencatat setidaknya 75% jemaah haji meninggal dunia dan pelaksanaannya dihentikan di tengah jalan.

Kolera kembali ditemukan di Arab Saudi pada 1846-1892, dan haji pun batal dilaksanakan pada 1850, 1865, dan 1883.

Ibadah haji sempat dilaksanakan pada 1864, namun menelan 1.000 korban jiwa per harinya karena terjangkit kolera.

Pada 1987, wabah meningitis menyambangi ibadah haji dan penyebaran penyakit ini menginfeksi setidaknya 10.000 peserta haji. Dan ditahun yang sama, Pemerintah Indonesia memutuskan tidak mengirim jamaah.

Sebelumnya, pada tahun 1946-1948 Indonesia meniadakan pemberangkatan jemaah haji karena agresi militer Belanda.

Sedangkan baru-baru ini, pemerintah telah dua kali melakukan pembatalan pemberangkatan haji. Dan kali ini, juga dikarenakan wabah.

Pembatalan ini terjadi pada tahun 2020, saat Kerajaan Arab Saudi memutuskan haji hanya untuk warga lokal.

Dan tahun ini, pemerintah juga membatalkan seiring tidak kunjung dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman terkait kuota haji. (yud)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: