Brunei Dikabarkan Juga Batal Kirim Calon Jamaah Haji
PEMERINTAH Indonesia telah memutuskan untuk kembali tidak memberangkatkan jamaah haji tahun ini. Informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, sejumlah negara akan menyusul langkah Indonesia tersebut. Alasannya sama: Arab Saudi tidak kunjung memastikan penyelenggaraan haji untuk negara lain.
Satu negara yang dikabarkan membatalkan pengiriman jamaah haji 2021 adalah Brunei Darussalam. ”Menurut informasi dari kolega di perwakilan, Brunei juga akan membatalkan (pengiriman jamaah haji, Red),” ujar Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali saat dihubungi kemarin (4/6).
Namun, hingga saat ini, ada dua negara yang secara resmi memutuskan untuk tidak mengirimkan jamaah haji. Yakni, Indonesia dan Singapura.
Endang menegaskan, hingga saat ini belum ada perkembangan informasi penyelenggaraan haji 2021 di Arab Saudi. Pengumuman teknis penyelenggaraan haji tahun ini juga belum dikeluarkan. Termasuk skema pendaftaran bagi warga di dalam Arab Saudi.
Sempat beredar kabar bahwa Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengeluarkan informasi kuota haji tahun ini 60 ribu orang. Perinciannya, 15 ribu untuk warga Arab Saudi dan 45 ribu sisanya untuk warga negara asing. Banyak pihak yang memperkirakan bahwa kuota 45 ribu itu diperuntukkan warga negara asing yang saat ini berada di Arab Saudi.
Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggaraan Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaky Zakaria Anshary juga menerima informasi kuota haji yang hanya 60 ribu orang itu. Dalam 1–2 pekan mendatang, dia memperkirakan Arab Saudi mulai membuka pendaftaran haji 2021. ”Saudi akan menerima pendaftaran haji bagi warga negaranya dan ekspatriat dari berbagai negara yang sudah bermukim di Saudi,” katanya.
Dengan demikian, penyelenggaraan haji tahun ini sama dengan tahun lalu. Yaitu, hanya menerima warga yang berada di dalam Arab Saudi. Bedanya, tahun ini kuotanya lebih banyak. Tahun lalu jumlah jamaah haji hanya sekitar seribu orang.
Zaky mengatakan, penyebab Arab Saudi belum menerima jamaah dari luar negeri murni karena pandemi Covid-19. Arab Saudi menghindari peningkatan kasus Covid-19 di negaranya. Mereka juga menghindari potensi terjadinya klaster karena ibadah haji.
Dia memang menyayangkan keputusan pemerintah sehingga masyarakat Indonesia kembali tidak bisa berangkat haji tahun ini. ”Tapi, semoga ini adalah keputusan terbaik untuk semua,” tuturnya.
Dibatalkannya pengiriman jamaah haji dalam dua tahun berturut-turut, kata dia, otomatis memperpanjang antrean. Antrean seluruh calon jamaah haji mundur dua tahun dari estimasi awal keberangkatan.(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: