Permintaan Meningkat, PMI Kota Bandung Kesulitan Dapat Plasma Konvalesen

Permintaan Meningkat,  PMI Kota Bandung Kesulitan Dapat Plasma Konvalesen

KEPALA Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung Uke Muktimanah mengatakan bahwa permintaan plasma konvalesen terus mengalami peningkatan. Bahkan, jumlah permintaan kerap kali melebihi dari stok yang ada.

\"Dulu sebulan atau dua bulan saja permintaan hanya 10 labu per hari. Tetapi, sekarang permintaan naik hingga per harinya 30 sampai 35 labu plasma. Kondisi ini tak seimbang antara permintaan dan jumlah pendonornya,\" kata Uke usai memperingati hari donor darah sedunia di Kantor PMI Kota Bandung Jl. Aceh Senin (14/6).

Dikutip dari berita RMOLjabar, Uke mengungkapkan, ketiadaan stok semakin parah akibat minimnya masyarakat dengan status penyintas yang mendonorkan plasmanya. Apalagi, lanjut Uke, tidak semua penyintas dapat melakukan transfusi plasma.

\"Orang yang tanpa gejala (OTG) meningkat saat ini dan orang yang biasa memerlukan plasma itu ialah mereka yang bergejala sedang. Pasca lebaran ini permintaan plasma lebih banyak,\" ungkapnya.

Lebih lanjut Uke mengatakan, permintaan plasma konvalesen tak tergantung pada kategori usia baik anak atau lansia. Melainkan, saat ini kondisinya semua kategori membutuhkan plasma. Dia mengaku kosongnya stok plasma di PMI Kota Bandung terjadi sejak awal adanya pandemi ini. 

\"Sulit sekali mencari pendonor plasma itu. Permintaan (plasma) naik per Januari 2021,\" jelasnya.

Uke menambahkan, pihaknya mengaku telah memberikan informasi ke rumah sakit melalui surat dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, untuk mengimbau kepada para penyitas agar mau mendonorkan plasmanya.

\"Data penyitas Covid-19 itu kan adanya di rumah sakit. Kami hanya ada data pendonor darah saja. Jadi, rumah sakit harus mengedukasi pasien Covid agar ketika setelah 2 minggu tak merasakan gejala bisa datang ke PMI untuk donor plasma,\" pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: