Petani Tunggu Waduk Buburgadung
INDRAMAYU - Pembangunan waduk Buburgadung yang sedianya akan menyuplai ketersediaan air bagi lahan pertanian di wilayah Kecamatan Cikedung, Kroya, Gabus Wetan, Terisi, Losarang, dan Lelea, menjadi harapan warga setempat. Bagi petani yang telah menanti bertahun-tahun terrealiasasinya Buburgadung, sangat mengharapkan segera terwujudnya waduk tersebut karena Buburgadung satu-satunya harapan baru bagi sumber suplai air untuk sektor pertanian di kawasan tersebut. Seperti diungkapkan Wasga, salah seorang petani. Menurutnya, apabila waduk tersebut selesai dibangun, maka harapan untuk menanam padi dua kali dalam setahun akan menjadi kenyataan. \"Air untuk pertanian di sini sangat sulit. Apabila terjadi musim hujan, lahan pertanian akan terendam dan apabila musim kemarau datang, maka kekeringan pun melanda. Oleh karena itu, pembangunan waduk Buburgadung memang sangat diharapkan untuk mengatur distribusi air untuk mengairi lahan-lahan pertanian,\" ungkapnya, Sabtu (31/8). Saat ini, lahan pertanian yang digarapnya hanya mengandalkan lahan tadah hujan, itupun hanya dapat melakukan satu kali panen. Keinginan untuk membangun waduk tersebut, merupakan penantian yang panjang bagi dirinya dan petani lainnya. Delapan tahun sudah petani di kecamatan tersebut dalam memperjuangkan keinginannya agar lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian ini dapat terrealisasi. Hal senada juga disampaikan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Ir Dasma Adiwijaya yang didampingi H Sutatang sebagai wakil ketua. Ia mengatakan, kehadiran waduk Buburgadung, memang sudah seharusnya untuk segera direalisasikan. Hal itu menjadi penting karena para petani benar-benar membutuhkan adanya sarana yang mendukung untuk distribusi air ke lahan-lahan pertanian yang tidak terjangkau oleh saluran-saluran yang saat ini sudah ada. Buburgadung memang menjadi satu-satunya harapan bagi pertanian di kawasan tersebut. Selain Indramayu sebagai produsen beras terbesar di Jawa Barat bahkan di tingkat nasional, juga disebut sebagai andalan nasional dalam program peningkatan produksi beras nasional (P2BN). Suplai air dari Buburgadung akan mampu memenuhi kebutuhan air untuk 15.714 hektare sawah yang berada di 22 desa tersebut. \"Selama ini, wilayah pertanian di kawasan tersebut yang luasnya mencapai 15.714 hektare tidak bisa dijangkau oleh irigasi Rentang dan POJ Jatiluhur. Dengan tidak terpenuhinya suplai air, selama bertahun-tahun petani selalu merugi. Oleh karena itu, Buburgadung yang menjadi satu-satunya harapan petani, harus segera direalisasikan dan jangan lagi dihalang-halangi,\" ungkapnya. (cip)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: