Komunitas Iket Sunda Berupaya Lestarikan Budaya
MAJALENGKA - Komunitas Iket Sunda (KIS) Majalengka menyelenggarakan seni budaya pada acara \"Silih Lubarkeun Hate Mageuhkeun Tali Mimitran Jeung Nancebkeun Kujang DI Buana Madya Alengka\" di Komplek Stadion Warung Jambu, Kelurahan Majalengka Wetan, Sabtu (31/8). Pantauan koran ini, acara dimeriahkan dengan pertunjukan pencak silat, Rampak Kendang, Reog, Kacapi Suling, Sampyong dan lainnya. Dalam kesempatan itu, hadir anggota dan para sesepuh Komunitas Iket Sunda, Paguyuban Damar Tinandu, Paguron Silat Gajah Putih, Paguyuban Talaga Manggung dan para pupuhu Mandala Seni Budaya Sunda di Kabupaten Majalengka. Sementara itu, dari Pemerintah Kabupaten Majalengka hadir Kasi Kesenian Disporbudpar Kabupaten Majalengka mewakili Kepala Disporabudpar yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Wasman menyampaikan keprihatinannya dengan kondisi seni dan budaya sunda yang hampir tenggelam. Para pemuda sudah jarang yang mau menggeluti kasundaan, bahkan even-even penyelenggaraan seni budaya sunda, sponsornya jarang yang mau. Wasman mengharapkan agar KIS mampu menjadi dinamisator kasundaan, sehingga masyarakat Sunda disadarkan kembali jati dirinya. Acara yang dihadiri sekitar 200 orang penggiat dan pecinta budaya Sunda itu, berlangsung sangat meriah dan tampak semarak dengan memakai ciri khas pakaian adat sunda pangsi dan iket. Dalam laporannya, Pupuhu Komunitas Iket Sunda Majalengka Erry Sukmana ST menyampaikan, Komunitas Iket Sunda merupakan gerakan budaya yang merangkul semua penggiat dan pecinta budaya Sunda. Menurut Erry, “Kasundaan\" tidak terhalang oleh wilayah dan bahasa, sebab kalau melihat sejarah \"Kasundaan\" zaman kerajaan Salaka Nagara dan Tarumanagara wilayah kekuasaannya meliputi seluruh nusantara, Malaysia, Singapura dan Thailand. Oleh sebab itu, pola fikir masyarakat Sunda jangan terkungkung oleh wilayah Jawa Barat dan Banten, tetapi lebih dari itu berbicara Kasundaan berarti membicarakan banyak hal termasuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya, Erry menyampaikan program-progran yang akan digarap oleh KIS ke depan antara lain, menumbuhkan dan mengangkat seni budaya buhun yang hampir pupus, menumbuhkan industri kreatif bidang seni dan budaya dan ikut aktif dalam menyukseskan program-program pemerintah serta melebarkan sayap komunitas dengan mendirikan KIS sekolah. Pada kesempatan itu, Ais Pangampih Komunitas Iket Sunda Majalengka Letnan Kolonel Laut Nuryasa, dalam orasinya menyampaikan bahwa masyarakat Sunda jangan seperti \"jati kasilih kujunti\". Budaya Sunda jangan kalah pamor dengan budaya barat, namun masyarakat Sunda harus kembali ke jati dirinya harus bangga dengan Kasundaan. Sebab banyak sekali budaya Sunda yang tidak kalah hebat dengan budaya barat. Acara kemudian dilanjutkan dengan Peresmian Sekretariat Komunitas Iket yang ditandai dengan menancapkan kujang pada buah kelapa sebagai simbolisasi \"Nanjeurna\" Kasundaan di Majalengka oleh Ais Pangampih Komunitas Iket Sunda Letnan Kolonel Laut Nuryasa didampingi Karamaan KIS Majalengka Oom Somara De Uci serta Pupuhu KIS Majalengka Erry Sukmana ST. (ara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: