Anak Harus Sadar Pentingnya Prokes
ORANG tua perlu menumbuhkan kesadaran kepada anak tentang pentingnya protokol kesehatan (Prokes) selama masa pandemi Covid-19. Selain itu, tanamkan kepada anak bahwa hal tersebut merupakan menjadi bagian dari gaya hidup.
Tak hanya itu, orang tua juga bisa menerangkan konsep liburan gaya baru yang tidak harus berada di luar rumah. Terutama pada masa libur sekolah seperti sekarang ini guna menekan lonjakan kasus Covid-19.
“Begitu juga menjaga jarak terutama konsep liburan yang disesuaikan tidak harus beramai-ramai. Tetap di rumah. Kalau terpaksa keluar rumah hindari kerumunan atau tempat ramai,” kata Psikolog klinis anak dan remaja dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia (UI), Andini Sugeng, Minggu (27/6).
Covid-19 telah terjadi selama lebih dari satu tahun. Semestinya anak-anak mengerti tentang protokol kesehatan dan pentingnya berada di rumah. Ini untuk menghindari penularan Corona. “Sebagian besar keluarga sudah memiliki kesadaran akan risiko yang ditimbulkan dari berlibur di tengah pandemi. Tetapi di sisi lain, kebutuhan akan liburan dan beristirahat tetap berusaha untuk dipenuhi,\" paparnya.
Karena itu, orang tua diharapkan tidak bosan untuk menerangkan kepada anak-anak tentang bahaya liburan di tengah kasus Covid-19 yang melonjak. “Kegiatan yang tidak biasa akan menjadi liburan dan hiburan bagi anak-anak. Ini perlu disesuaikan dengan usia anak. Kebutuhan liburan anak usia TK-SD akan berbeda dengan anak usia remaja,\" jelasnya.
Untuk membangun kesadaran penuh untuk menjaga kesehatan diri dalam keluarga, orangtua perlu memberikan contoh konkrit agar dapat ditiru oleh anak-anak. “Hindari untuk malas bergerak dengan alasan liburan sekolah. Terutama terkait kegiatan harian tentang kesehatan, kebersihan dan kemandirian sehari-hari. Seperti bangun pagi, mandi, makan, olahraga. Ini harus terus ditanamkan dan ditumbuhkan kepada anak-anak,\" pungkas Andini.
Tingginya angka positif Covid-19 pada anak membuat sejumlah pihak prihatin. Para orang tua harus lebih fokus dan perhatian dalam menjaga anak-anaknya agar selalu memperhatikan protokol kesehatan serta menjaga asupan nutrisi bagi anak-anaknya. Secara akumuliasi, diketahui sudah mencapai 59.741 kasus per Rabu lalu (23/6).
Rinciannya, antara lain 46.330 kasus pada anak usia 5-18 tahun, 10.726 kasus pada anak usia 1-4 tahun, dan 2.685 kasus pada anak usia di bawah 1 tahun. Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengaku prihatin dengan kasus Covid-19 anak-anak meningkat tajam di DKI Jakarta.
“Secara pribadi saya prihatin dengan meningkat tajam kasus Covid-19 yang diderita anak-anak. Kasus Covid anak-anak meningkat tajam dan ini menjadi keprihatinan kita semua. Apalagi anak berisiko tinggi terpapar,” kata Mufida, Sabtu (26/6).
Dengan kasus Covid yang semakin melonjak tajam ini Mufida mengajak para orang tua bisa membatasi anggota keluarganya untuk tidak banyak beraktivitas di ruang publik yang terbuka seperti mall, pasar dan area wisata. Sebab, bila bepergian dengan keluarga bermasker, namun anak-anak sangat rentan ketika bergerak dan pastinya tidak ketat dalam menerapkan protokol Kesehatan termasuk saat bermasker. Anak-anak juga banyak bergerak dalam aktivitasnya.
“Virus sangat cepat penularannya. Apalagi varian baru Covid-19 Delta saat ini menimbulkan kekhawatiran ekstra karena berpotensi menyerang anak-anak. Data pun menunjukkan varian Delta menyerang pasien dengan rentang usia dibawah 18 tahun pada sejumlah daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid, termasuk di Jakarta,” bebernya.
Untuk kasus Covid-19 di Jakarta, jelasnya, pada Kamis telah memecahkan rekor kasus harian dengan 7.505 kasus. Dan yang diluar dugaan adalah sebanyak 15 persen kasus Covid atau 1.112 kasus Covid diantaranya adalah diderita anak-anak.
“Dari hari ke hari saat ini meningkat kasus Covid anak. Kamis kemarin ada 830 kasus anak usia 6-18 tahun dan 282 kasus adalah anak usia 0-5 tahun. Diduga anak-anak yang terkena Covid-19 berasal dari cluster keluarga dan tertular dari orang tuanya,” terangnya. (rh/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: