Tanggapi Pernyataan Patih Sepuh, Keluarga Kesultanan Cirebon: Gugum Membuka Genderang Perang

Tanggapi Pernyataan Patih Sepuh, Keluarga Kesultanan Cirebon: Gugum Membuka Genderang Perang

CIREBON - Keluarga Kesultanan Cirebon kembali menanggapi pernyataan Patih Sepuh Sultan Sepuh XII Keraton Kasepuhan, Goemelar Soeriadiningrat terkait polemik yang terjadi Keraton Kasepuhan.

Perwakilan dari keluarga Kesultanan Cirebon yakni Ratu Mawar dari Keraton Kanoman meminta pihak yang saat ini mengaku-ngaku sebagai trah Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana Cirebon untuk instrospeksi diri dan jangan memaksakan kehendak.

\"Secara hukum dan adat yang berhak menjadi Sultan di Keraton Kasepuhan adalah trah langsung Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana. Kami ini masih memberikan kesempatan kepada mereka (yang mengaku Sultan, red) untuk instropeksi diri dan mengenali jati diri masing-masing,” ungkapnya didampingi Pangeran Patih Keraton Kacirebonan Pangeran H Tomy Iplaludin Dendabrata dan Ratu Maryam yang juga dari keluarga Keraton Kanoman, Kamis (1/7).

Ratu Mawar juga mempertanyakan keabsahan status gelar Patih Sepuh yang saat ini disandang oleh Goemelar Soeriadiningrat.

\"Pemberian status patih itu bukan sembarang. Jadi tidak semudah itu untuk mengangkat seorang patih, harus prosedural dan ada mekanismenya. Saya juga tidak tahu ini Goemelar menjadi patih mekanisme dari mana,” katanya.

“Jangan sampai Keraton Kasepuhan yang merupakan peninggalan dari leluhur kami  Syekh Syarief Hidayatullah dan Pangeran Cakrabuana dijadikan bahan mainan buat mereka,” tandas Ratu Mawar.

Lebih lanjut Ratu Mawar menyarankan orang-orang yang ingin punya kedudukan untuk membuat keraton sendiri.

“Kalau ingin punya kedudukan sebagai sultan, patih, dan lain-lain, bikin saja keraton sendiri. Yang terpenting adalah bukan persoalan patih. Lebih kepada status dan kedudukan yang bersangkutan  apakah trah daripada Syech Syarief Hidayatullah Sunan Gunung Jati?\" ucapnya.

Ratu Mawar mengaku siap sekiranya penyelesaian jalur hukum harus ditempuh.

\"Saya tetap mengklaim bahwa di Keraton Kasepuhan masih dalam kekosongan kepemimpinan sultan trah daripada Sunan Gunung Jati,\" ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: