Dapat Izin Dipergunakan, Vaksin Moderna Butuh Penyimpanan Khusus
VAKSIN Messenger RNA (mRNA) jenis Moderna telah memperoleh izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) di Indonesia. Namun, vaksin jenis ini membutuhkan teknologi penyimpanan secara khusus.
“Karena Moderna ini adalah vaksin pertama mRNA yang diterima di Indonesia. Sehingga perlu teknologi penyimpanan khusus. Termasuk saat proses distribusinya,” ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito di Jakarta, Jumat (2/7).
Dia menjelaskan penanganan vaksin Moderna di Indonesia dipastikan berbeda dengan sejumlah vaksin lainnya. Seperti AstraZeneca, Sinovac maupun Sinopharm. “Kalau AstraZeneca disimpan dalam rantai dingin bersuhu 2-8 derajat celcius. Tetapi, Moderna agak berbeda teknologinya,” tukasnya.
Vaksin produksi ModernaTX Inc Amerika Serikat tersebut, lanjut Penny, didapatkan Indonesia melalui skema Covax Facility. Ini merupakan jalur multirateral pendistribusian vaksin COVID-19 di dunia.
Penny memastikan pemberian vaksin Moderna telah dilengkapi dengan tempat penyimpanan berteknologi khusus. Selain itu, ada panduan pendistribusian dari produsen saat tiba di Indonesia. “Karena vaksin ini diterima dari Covax, maka juga diberikan vaksin bersama teknologi penyimpanan dan distribusinya,” papar Penny.
Menurut Penny, jenis vaksin Moderna membutuhkan ruang penyimpanan rantai dingin bersuhu minus 20 derajat celcius di dalam kontainer khusus.
“Teknologi ini akan datang bersamaan dengan vaksinnya. Ini penanganan baru. Dengan adanya Moderna di Indonesia ke depan, akan lebih banyak lagi vaksin lainnya. Seperti Pfizer juga akan datang dalam waktu dekat,” tukas Penny. (fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: