Perajin Tahu dan Tempe Terancam Gulung Tikar

Perajin Tahu dan Tempe Terancam Gulung Tikar

WERU- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat sejumlah pengusaha tahu dan tempe terpuruk bahkan terancam gulung tikar. Perajin tahu di Blok Karangbaru, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Khalimin mengatakan, sejak kenaikan harga kedelai dari Rp7.000 ke Rp10.500, pihaknya hanya bisa memproduksi tahu sekitar 50 kilogram, atau menurun sekitar 60 persen. “Saya masih sedikit beruntung, temen-teman saya banyak yang sudah menyerah dan gulung tikar,” ujar dia, kepada Radar, Selasa (3/9). Khalimin menambahkan, pihaknya berupaya menyiasati kenaikan harga kedelai dengan pengurangan produksi, memperkecil ukuran tahu dan menaikan harga sekitar 20 persen. Di tempat terpisah, perajin tempe di Desa Setu Kulon, kecamatan Weru, Ruminah mengungkapkan, setelah kenaikan harga bahan baku, hasil penjualan tempe sudah tidak mampu menutupi pembelian kacang kedelai. \"Dampaknya sangat luar biasa, krisis kedelai buat kami sangat menakutkan. Kami berharap pemerintah tidak diam saja, segera mengambil langkah setidaknya kami mendapatkan bantuan berupa kedelai subsidi,\" tuturnya. Terpisah, Kepala Bidang Industri Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, Supardi menjelaskan, kebutuhan kedelai Kabupaten Cirebon cukup tinggi. Dalam satu tahun, permintaan kedelai untuk perajin tahu dan tempe mencapai 12.911 ton dari 906 unit usaha. Rata-rata perajin dalam sehari memproduksi 65 kg tahu/hari, sedangkan perajin tempe 33 kg/hari. Pihaknya menegaskan, dengan naiknya harga kedelai disperindag tidak berpangku tangan. Setiap hari pihaknya terus memantau pasokan dan harga kedalai. \"Kita belum lama ini memberikan surat kepada kementrian untuk meminta bantuan berupa kedelai subsidi,\" tandasnya. (via) FOTO:NUR VIA PAHLAWANITA/RADAR CIREBON KURANGI PRODUKSI. Perajin tahu di Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Khalimin, beraktivitas di pabriknya, kemarin. Untuk menanggulangi mahalnya harga kedelai, pihaknya menyiasati dengan pengurangan produksi, memperkecil ukuran dan menaikan harga.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: