644 Kiyai NU Meninggal di Masa Pandemi, Muhaimin Minta Tradisi Salaman Diubah

644 Kiyai NU Meninggal di Masa Pandemi, Muhaimin Minta Tradisi Salaman Diubah

JAKARTA – Kiyai NU yang wafat selama masa pandemi mencapai 644 orang. Itu berdasarkan data dari Tim Panser NU selama kurun waktu 2020-2021 per Sabtu (10/7/2021).

Jumlah Kiyai NU yang wafat masih terus bertambah dalam beberapa hari terakhir. Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sangat bersedih atas banyaknya ulama dan kiai yang wafat.

”Baru-baru ini kita banyak kehilangan kiai dan ulama kita. Almagfurlah Kiai Zainuddin Djazuli, almagfurllah Kiai Fuad, Kiai Nawawi Sidogiri, dan para kiai-kiai lainnya yang semua itu adalah motivator, energi, dan sekaligus pengarah perjuangan kita di PKB. Mari kita doakan beliau-beliau semua semoga diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT,\" ujarnya saat memberikan sambutan Tahlil Akbar dan doa bersama untuk Almarhum KH. Zainuddin Djazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri secara virtual, Senin malam (12/7/2021).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengajak seluruh kader PKB dimanapun berada untuk bersama-sama menjaga para kiai, terutama mereka yang sudah sepuh agar selamat dari pandemi ini.

”Kepada teman-teman DPC, DPW, anggota DPR, Bupati, Gubernur, Wakil Gubernur, semuanya tolong dijaga kiai masing-masing. Jangan sampai berakibat terlambat darurat mengantisipasi,” katanya.

“Contoh misalnya di Bekasi kemarin ada yang akhirnya terlambat dalam penanganann yang padahal sebetulnya bisa ditangani,” tuturnya.

Gus Muhaimin mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar menerapkan kultur baru dengan menggunakan cara new normal dan protokol kesehatan yang disiplin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: