Covid di Indonesia, yang Kuat yang Bertahan: Jadi Jangan Sakit!

Covid di Indonesia, yang Kuat yang Bertahan: Jadi Jangan Sakit!

JAKARTA - Penanganan covid 19 di Indonesia menunjukan jurang menganga antara yang kuat dan lemah. Seperti teori seleksi alam, Charles Darwin. Jadi, jangan sakit!

The Guardian dalam laporannya berjudul: Struggling for work and food, Indonesia’s poorest suffer as Covid crisis deepens, mengulas ketimpangan tersebut.

Adib Khumaidi, Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) , menyamakan krisis Covid di Indonesia dengan survival of the fittest.

“Dari Satgas Covid kita tahu bahwa kasus fatality rate saat ini 2,6%. Itu jumlah yang besar,” katanya.

“Jika mereka terkena [infeksi virus] maka ada teori Charles Darwin; ada seleksi alam survival of the fittest. Jadi kalau imunitasnya bagus, sehat, maka mereka akan bertahan… jadi intinya jangan sampai sakit.”

Pandemi telah mendorong angka kemiskinan Indonesia hingga 10,19%, level tertinggi sejak Maret 2017.

Tahun lalu Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 27,55 juta pada September 2020, naik dari 24,79 juta pada tahun sebelumnya.

“Orang kaya bisa tinggal di rumah dengan mengandalkan pendapatan bulanan. Tapi kita harus pergi ke sana untuk mendapatkan uang setiap hari. Jika kita tidak melakukan itu, maka anggota keluarga kita yang masih sehat akan jatuh sakit karena kelaparan,” kata Eni Rochayati, koordinator Jaringan Miskin Kota Jakarta.

“Tetap di rumah, menggunakan masker, social distancing, semua ini tidak akan berhasil jika kita kelaparan. Kami tidak hidup sendiri. Kami punya keluarga, anak-anak untuk diberi makan,” kata Eni.

Seperti diketahui, pemerintah menggunakan segudang istilah – periode pembatasan aktivitas publik dan pembatasan sosial skala besar – untuk menghindari penggunaan kata “lockdown”, kata Direktur Bantuan Hukum Jakarta Asfinawati.

Banyak yang menduga pemerintah melakukannya untuk menghindari keharusan memberikan dukungan sosial yang lebih besar, yang merupakan kewajiban menurut undang-undang negara tentang karantina kesehatan.

Di media sosial, video dan gambar petugas yang memaksa penjual makanan untuk menutup kios mereka telah menjadi viral selama beberapa minggu terakhir.

Minggu ini, Presiden Jokowi mengatakan tambahan Rp55,21 triliun akan dialokasikan untuk anggaran perlindungan sosial.

Eni mengatakan sejak pembatasan darurat diberlakukan, sebagian besar masyarakat belum menerima bantuan sosial dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: