Tim Penguburan Kewalahan, Jenazah Covid-19 Membusuk di Rumah Sakit

Tim Penguburan Kewalahan, Jenazah Covid-19 Membusuk di Rumah Sakit

MAKASSAR - Jenazah pasien covid 19 yang meninggal dunia di sejumlah rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlambat dikubur hingga membusuk.

Ada jenazah yang tertahan 24 hingga 48 jam, sehingga mengalami pembusukan. Kondisi ini dikarenakan Satgas Covid-19 Provinsi Sulses kewalahan melakukan pemakaman.

Direktur Utama Rumah Sakit Daya, dr Ardin Sani mengungkapkan, ada jenazah bahkan tertahan hingga 24 jam. Kondisi ini mengkhawatirkan, karena jenazah pasien covid-19 harus dimakamkan sesegera mungkin, mengingat infeksius.

dr Ardin menjelaskan, pada Sabtu pekan lalu, ada tiga jenazah yang ditangani. Dua di antaranya adalah orang yang melakukan isolasi mandiri namun meninggal di rumahnya. Pihak RS Daya kemudian diberi tanggung jawab untuk melakukan pemulasaran jenazah.

“Kami beberapa menghubungi media center Satgas covid, namun kita disuruh bersabar. Karena disebutkan mereka sangat sibuk. Jenazah yang di RS Daya masuk dalam antrean 32 dari 52 jenazah yang ditangani,” terangnya Dr Ardin.

Wali Kota Makassar Ramdhan Danny Pomanto juga mengungkapkan hal serupa. Kondisi demikian terjadi juga di rumah sakit lain.

Danny menegaskan pihaknya hanya bisa melakukan pemulasaraan jenazah COVID-19 hingga siap dimakamkan. Pihaknya tidak bisa melakukan pemakaman, karena kewenangan itu ada di Satgas COVID-19 Sulsel, di mana tim Satgas COVID-19 Sulsel akan menjemput jenazah yang sudah disiapkan tim Satgas COVID-19 Makassar.

Menurut Danny, total ada tiga jenazah pasien COVID-19 di RSUD Daya; 2 jenazah diangkut dalam masa 24 jam, sementara 1 jenazah lainnya baru diangkut setelah nyaris 48 jam.

\"(Total) 3 di RSUD Daya diangkut dua dalam 24 jam, yang satunya itu lewat 24 jam jadi sudah busuk,\" ungkap Danny.

\"Saya juga sudah miris ini kejadian karena ini kan masalah orang mati, sumber penyakit masalahnya,\" imbuhnya.

Namun persoalan serupa ternyata tidak hanya terjadi di RSUD Daya. Danny juga mengaku menerima laporan jenazah tertahan di RS Stella Maris.

\"Nah, khusus untuk Stella Maris itu laporan intelijen ke saya, dia minta \'Pak Danny bagaimana caranya diangkut sudah lama tidak diangkut ini mayat 3, begitu,\" katanya.

Satgas COVID-19 Sulsel, yang menangani penjemputan dan pemakaman jenazah turut menanggapi keluhan keterlambatan itu. Pihak Satgas COVID-19 Sulsel mengatakan timnya kewalahan.

\"Tim Satgas COVID-19 Provinsi kewalahan karena harus melayani tujuh rumah sakit milik Pemprov Sulsel, ditambah rumah sakit swasta yang ada di Makassar,\" ujar Koordinator Posko Satgas COVID-19 Sulsel, dr Arman Bausat, dalam keterangan tertulis, Selasa (27/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: