Godaan Oksigen

Godaan Oksigen

Meski begitu, Presiden Jokowi akan tetap dikenang sebagai Bapak Tol Sumatera –satu wilayah yang menangnya di pemilu hanya tipis di situ. Tentu nama Hutama Karya (HK) juga akan abadi di situ. HK-lah yang ditunjuk untuk membangun semua itu.

Kenapa HK? Tinggal HK-lah BUMN infrastruktur yang masih 100 persen dimiliki negara. Selebihnya sudah berstatus perusahaan publik. Itu mirip dengan mengapa Inalum yang ditunjuk untuk menjadi leader pengambilalihan Freeport.

Dulu BUMN infrastruktur yang paling duafa adalah Waskita Karya. Nyaris bangkrut. Lalu, berhasil diselamatkan tanpa uang negara. Setelah itu, menjadi BUMN raksasa –dan kini Si Raksasa lagi sempoyongan.

Asetnya sih sangat besar. Tapi, utangnya tidak kalah besar. Di masa Waskita berjaya itu, HK masih tergolong duafa –meski tidak dalam posisi bahaya. Kini HK menjadi raksasa baru dengan proyek begitu masifnya.

Besar belum tentu enak. Dirut Hutama Karya –Ir Budi Harto– harus berpikir keras: fokus menyelesaikan jalur utama Lampung–Aceh atau menyelesaikan godaan-godaan itu lebih dulu. Rasanya tidak mungkin dua-duanya. Saturasi Budi Harto kini tinggal 85. Kalau harus menyelesaikan dua-duanya, orang Sragen yang alumnus teknik sipil UNS Solo itu perlu tambahan tabung oksigen di sebelahnya. (dahlan iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: