Penerbangan Perdana Kloter 1 Medan Tertunda
Gara-gara Gangguan Air, Pesawat Mendarat Kembali setelah Terbang 1 Jam JAKARTA - Secara umum pemberangkatan perdana sepuluh kloter calon jamaah haji kemarin berjalan lancar. Tetapi ada sedikit catatan merah untuk embarkasi Medan. Pesawat Garuda yang membawa 445 calon jamaah haji kembali mendarat di Bandara Kuala Namu, Medan setelah sempat terbang hampir satu jam. Sebelum masuk ke Kuala Namu, jamaah haji berangkat dari Asrama Haji Pangkalan Masyhur sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut informasi dari sejumlah jamaah menyebutkan, bahwa pesawat sejatinya sudah lepas landas sekitar pukul 14.00 WIB. Tetapi tiba-tiba pesawat putar arah dan kembali lagi ke bandara yang baru diresmikan itu. Setelah mendarat kembali di bandara, penumpang tidak diturunkan. Informasinya, pesawat ini mengalami gangguan permasalahan teknis. Kepala Pusat Informasi dan Humas (Pinmas) Kementerian Agama (Kemenag) Zubaidi membenarkan insiden kecil ini. \"Saya sudah berkoordinasi untuk meminta infomrasi dari humas Kanwil Kemenag Sumatera Utara,\" katanya kemarin. Zubaidi mendapatkan informasi bahwa pesawat yang kembali mendarat itu mengalami gangguan pada kran air. \"Informasinya kran air di dalam pesawat macet. Jadi pilot memutuskan kembali mendarat di Kuala Namu,\" tandasnya. Pertimbangan pendaratan kembali ini adalah jarak tempuh menuju Arab Saudi yang cukup panjang, yakni sekitar delapan jam. Hingga pukul 18.22 WIB tadi malam, Zubaidi mengatakan, perbaikan pesawat masih terus berlangsung. \"Yang perlu disampaikan ke masyarakat, seluruh jamaah haji tidak dipulangkan ke asrama. Mereka tetap di dalam pesawat, semoga segera bisa berangkat,\" urainya. Dia menuturkan insiden ini tidak akan mengganggu jadwal penerbangan berikutnya, karena menggunakan pesawat lainnya. Zubaidi juga berharap, seluruh penerbangan calon jamaah haji berjalan lancar. Secara keseluruhan maskapai Garuda Indonesia mendapatkan jatah mengangkut 90.108 jamaah haji yang tergabung dalam 233 kloter menggunakan 12 unit pesawat terbang berbadan lebar. Jumlah ini berkurang jika dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 112.688 orang. Penurunan jumlah jamaah yang diangkut ini disebabkan karena secara nasional kuota haji Indonesia dipangkas sebanyak 20 persen. Sementara itu di Jakarta kemarin, Menag Suryadharma Ali secara resmi melepas pemberangkatan perdana kloter 1 DKI Jakarta. Resepsi pelepasan ini digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Di tempat ini juga, para calon jamaah haji menuntaskan urusan pengecekan dokumen keimigrasian. Sehingga ketika sampai di Bandara Halim Perdana Kusuma, jamaah langsung masuk ke dalam pesawat. Dalam pidatonya menteri yang akrab disapa SDA itu berharap seluruh calon jamaah haji bisa menjaga kesehatan selama di Saudi. \"Dengan fisik yang sehat, ibadah dapat dijalankan dengan maksimal,\" katanya. Selain itu SDA juga berharap calon jamaah haji mewaspadai potensi kejahatan selama berhaji. \"Jangan mudah percaya terhadap orang-orang yang tidak dikenal. Meskipun orang itu bisa berbahasa Jawa, Sunda atau bahasa-bahasa daerah lainnya,\" tutur SDA. Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, banyak sekali modus penipuan yang diotaki sesama warga Indonesia sendiri. Selain itu SDA juga mengatakan, kepadatan area tawaf sudah tidak bisa dihindari lagi karena dampak renovasi Masjidilharam. Meskipun sudah disiapkan tempat khusus untuk jamaah lanjut usia dan harus menggunakan kursi roda, jamaah haji tetap warus berhati-hati. Dengan menciutnya area tawaf, SDA mengatakan, membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa mengelilingi Kakbah hingga tuntas. Untuk itu dia mengimbau supaya jamaah tidak perlu mementingkan urusan belanja. \"Konsentrasi untuk ibadah jangan sampai terbengkalai. Jangan sibuk belanja,\" tutur dia. SDA menghitung sekitar 90 persen jamaah haji Indonesia tahun ini belum pernah melaksanakan ibadah rukun Islam kelima itu sebelumnya. Itu berarti mereka belum mengenal lingkungan kawasan Masjidilharam, Makkah yang saat ini sedang direnovasi. Dengan kondisi ini, SDA memperkirakan potensi jamaah haji tersesat akan semakin besar. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Anggito Abimanyu meminta jamaah haji tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar ketika berhaji. Upaya ini penting untuk berjaga-jaga atau antisipasi risiko uang hilang. Seperti tahun lalu, Kemenag bersama pihak perbankan meluncurkan sejenis kartu ATM yang diterbitkan empat bank penerima setoran dana haji. Yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Syariah Mandiri (BSM). Kartu ini bisa didapatkan jamaah haji secara gratis dengan proses registrasi sekitar 10 menit. \"Jadi tidak perlu bawa uang tunai banyak-banyak. Cukup dengan ATM ini saja,\" papar Anggito. Jamaah haji bisa menarik uang dalam bentuk riyal melalui mesin ATM. Meskipun begitu, Anggito tidak melarang jamaah haji tetap memilih menyimpan uang tunai dalam jumlah besar. (wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: