Gempa Megathrust dan Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Ilmuwan: Bisa Besok, Bisa Kapan Saja
BANDUNG - Potensi gempa megathrust dan tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa, dapat terjadi kapan saja. Hal itu diungkapkan Ilmuwan Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas.
Diungkapkan kepala Laboratorium Geodesi itu, hingga sekarang belum ada yang dapat memprediksi secara pasti kapan datangnya gempa.
Karena itulah, tsunami akibat gempa megathrust juga tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
“Bisa besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, bisa kapan saja,” ujar Heri, kepada wartawan.
Kendati demikian, gempa bumi sifatnya berulang. Artinya gempa yang telah terjadi akan terjadi lagi di masa kini dan yang akan datang. Secara bahasa keilmuannya disebut earthquake cycle.
Salah satu sumber gempa bumi adalah megathrust selatan Jawa. Megathrust ini dapat menghasilkan gempa dengan kekuatan sangat besar dan saat ini tengah berada di ujung siklus atau perulangan.
“Dengan kata lain berpeluang terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi,” katanya.
Data GNSS (Global Navigation Satellite System) mengkonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur.
“Jika gempa terjadi kekuatannya dapat mencapai 8.7 Mw hingga 9.0 Mw dan bisa jadi diikuti tsunami hingga 20 meter tingginya,” ucapnya.
Gelombang tsunami tersebut bisa sampai di pesisir Jakarta dengan ketinggian 1 meter hingga 1,5 meter. Ketinggian itu, relatif lebih kecil dibandingkan dengan potensi tsunami yang bisa terjadi di bagian selatan.
“Namun demikian fakta saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter, ini artinya potensi tsunami akan lebih besar,” ujar Heri.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- 17 Saksi Diperiksa, 1 Dicurigai Pelaku Pembunuhan di Jalan Cagak, Ada Bercak Darah di Baju
- Berbahaya, Jembatan Gantung Penghubung Antardesa Diportal Warga
- Suara Ledakan di Mal Margo City, Ini Diduga Penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: