Pemdaprov Jabar Gandeng Sejumlah Stakeholder Tingkatkan Vaksinasi

Pemdaprov Jabar Gandeng Sejumlah Stakeholder Tingkatkan Vaksinasi

BANDUNG - Cakupan vaksinasi Jawa Barat terus mengalami peningkatan sejak satu bulan terakhir. Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat akan konsisten gandeng sejumlah stakeholder untuk mengejar target herd immunity tercapai Desember mendatang. 

Diketahui, pada Juli lalu, proses vaksinasi di 27 kabupaten/kota hanya bisa menjangkau 68 ribu warga. Agustus ini, terus naik ke angka 164 ribu dan puncaknya pada pekan lalu vaksinasi dapat menyasar 180 ribu warga.

Ketua Divisi Vaksinasi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, cakupan hingga 180 ribu warga per hari menurutnya masih memungkinkan untuk digenjot lebih tinggi. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) sendiri, dia sampaikan, terus mendorong kenaikan target harian vaksinasi hingga 500 ribu jiwa per hari.
 
“Agar Desember selesai, maka per hari itu harus 400 ribu, ini harus dilakukan secara massif di kabupaten/kota,” katanya dalam acara Jabar Punya Informasi, Selasa (24/8).

Upaya meningkatkan cakupan vaksinasi ini, salah satunya akan dicapai lewat program Gebyar Vaksin yang rencananya bakal digelar 28 Agustus mendatang.

Pada kegiatan itu, pihaknya menargetkan bisa meraih cakupan vaksinasi hingga 461 ribu warga. Berdasarkan laporan sementara, animo warga yang akan hadir sudah mencapai 548 ribu lebih.

“Ini kemungkinan bisa bergerak lebih tinggi lagi,” kata Dedi yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat ini.
 
Dalam acara yang digelar serentak di 27 kabupaten/kota tersebut rencananya ada 279 ribu warga dilayani di puskesmas, klinik dan rumah sakit, kemudian 19.211 di sentra vaksinasi di beberapa daerah, 11 ribu di industri, 2.450 warga di mal dan pusat perbelanjaan. Hingga sekolah yang bisa melayani 164 ribu.

“Total 548 ribu siap divaksin, target kita 600 ribu masih ada waktu bisa naik kembali,” paparnya.
 
Menurutnya program Gebyar Vaksinasi ini tidak ada bedanya dengan program vaksinasi yang sudah berjalan. Namun agar cakupan lebih luas dan massif pihaknya kini melibatkan seluruh potensi dan komunitas
 
Angka 500 ribu per hari sendiri menurutnya lahir setelah menghitung kesamaan target, kebutuhan tenaga kesehatan dan vaksinator, lalu kesamaan pada rencana kebutuhan mingguan, bulanan dan harian 27 kabupaten/kota.
 
“Dari kesamaan target, 27 kabupaten kota target tertinggi di Kabupaten Bogor dan terendah di Kota Banjar karena jumlah penduduknya sedikit. Lalu kita hitung berapa kebutuhan tenaga kesehatan, ada yang siap memvaksin tapi vaksinatornya tidak ada, vaksinasi butuh 6 tenaga dan 2 vaksinator, jadi total nakes yang dibutuhkan 22,600 sekian se-Jawa Barat,” katanya.

Mengenai kebutuhan tenaga kesehatan, Dedi memastikan akan terpenuhi. Mengingat banyak pihak yang akan terlibat untuk menghadirkan herd immunity di Jawa Barat ini.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) misalnya bersedia menggerakan 90.000 petugas, lalu ada 12.500 bidan yang baru diklat siap diturunkan. Setelah kesamaan kebutuhan tenaga kesehatan terjawab, pihaknya menghitung kebutuhan vaksin per bulan bagi 37 juta warga Jawa Barat.
 
“Ternyata kalau kita mapping kebutuhan per hari 522 ribu, itu Juli dengan kondisi target 68 ribu. Sekarang 180 ribu target per hari menurun menjadi 432 ribu. Per 28 agustus kita lakukan, kami tinggal memohon Kemenkes ditambah turunnya vaksin ke Jawa Barat baik September, Oktober, November, hingga Desember 15 juta vaksin,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan jumlah warga yang ditargetkan mendapat vaksinasi mencapai 37 juta jiwa. Sejak Januari-Agustus 2021, Jawa Barat sudah mendapatkan pasokan 16,3 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan. 
“Kita sudah melaksanakan 83 persennya,” ujarnya.
 
Menurutnya jika dibandingkan dengan provinsi lain, rata-rata vaksinasi yang dilakukan mencapai 164 ribu bahkan 180 ribu.

“Kita rangking pertama vaksinasi terbanyak se Indonesia. Rangking pertama per hari ini ada di Jawa Barat. Dua minggu terakhir Jabar melakukan percepatan yang sangat luar biasa,” tuturnya.

Dewi menghitung, Jawa Barat membutuhkan 15 juta vaksin per bulan untuk mengejar target herd immunity bisa terbentuk pada 31 Desember. 

“Kita terima per minggu di bawah 1 juta, kita harusnya 3,5 juta. Ini menjadi kendala. Dengan jumlah penduduk yang ada, maka distribusinya tidak proporsional dengan jumlah penduduk jawa barat. Itu dari Januari kemarin,” katanya.
 
Wakil Koordinator Sub Divisi Pos Vaksin Faskes Dewi Ambarwati mengatakan dalam Gebyar Vaksinasi pihaknya menyiapkan semua jenis vaksin Covid-19 yang ada di Jawa Barat mulai dari Astrazeneca hingga Moderna.
 
“Kita punya banyak vaksin, karena learning by doing, masih belajar mana yang terbaik untuk melawan Covid. Semua potensi yang sama pada kekebalan tubuh, tergantung respon masing-masing. Semua vaksin baiknya sama,” ujarnya. (rdh/rls)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: