Gua Sunyaragi Mulai Ditata
Jumlah Pengunjung Terus Meningkat CIREBON– Memasuki tahun 2014, kompleks objek Wisata Taman Air Gua Sunyaragi termasuk lokasi yang akan direvitalisasi. Dengan bantuan dana dari pemerintah pusat, objek wisata yang sempat mengalami pergantian pengelola itu mulai ditata untuk lebih baik. Hal ini disampaikan pengurus Badan Pengelola Objek Wisata Taman Air Gua Sunyaragi, Elang Nurmas Argadikusuma, Jumat (13/9). Nurmas mengatakan, meskipun memiliki nama lengkap taman air, faktanya kolam air yang ada sudah tidak ada airnya. Disebut demikian, karena Gua Sunyaragi dahulu kala dialiri air dari danau di sekitar gua. Sejak akan direvitalisasi, kompleks Gua Sunyaragi mengalami peningkatan pengunjung. “Pengunjung mulai meningkat,” ucapnya. Sebelumnya, penataan yang kurang membuat pengunjung enggan kembali ke lokasi bersejarah itu. Ke depan, melalui program revitalisasi akan ditata lebih baik. Selama ini, pihaknya tidak dapat melakukan penataan lebih karena terkendala dana. Di samping itu, ujar Nurmas, mengubah bentuk asli Gua Sunyaragi merupakan pelanggaran. Karena itu, revitalisasi hanya menyentuh penambahan untuk keindahan dan kenyamanan objek wisata saja. “Hanya diperbagus, tetap harus izin dinas purbakala di pusat. Selama tugas di sini, saya tidak pernah melihat bantuan dari Pemkot Cirebon,” terangnya. Dijelaskan, sebelum dikelola keraton, Gua Sunyaragi sempat dikelola pemkot selama 20 tahun. Saat itu, Wali Kota Khumaedi Syafrudin kembali meminta Gua Sunyaragi untuk dikelola pemkot. Saat itu pula, Sultan Kasepuhan mengizinkan dengan catatan kerusakan yang ada harus diperbaiki. Namun, setelah 20 tahun berlalu, selain tidak ada setoran ke keraton, perubahan perbaikan juga tidak ada. Mengetahui hal itu, keraton kembali mengambil alih. Menurut data buku tamu dan jumlah tiket yang terjual, setiap hari rata-rata 50 pengunjung. Jika sebelumnya hanya setor Rp1,5 juta setiap bulan, kali ini sudah meningkat menjadi Rp12 juta setiap bulan. Ke depan, lanjut Nurmas, dengan adanya revitalisasi Gua Sunyaragi, kompleks objek wisata ini akan dipagar keliling dan memperbaiki fasilitas sarana yang rusak. Seperti, penerangan dan tempat istirahat bagi pengunjung. “Perbaikan tetap diawasi Dinas Purbakala pusat,” tukasnya. Sementara, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon, Drs Hayat MSi mengatakan, saat ini Gua Sunyaragi sudah kembali dikelola keraton. Objek wisata tersebut termasuk satu dari empat lokasi yang akan diperbaiki menggunakan dana APBN. Jika hal itu sudah dilakukan secara baik, Hayat meyakini gua sunyaragi akan kembali menjadi objek wisata andalan Kota Cirebon untuk masa mendatang. “Efeknya tidak hanya bagi keraton. Tingkat hunian hotel bertambah, ekonomi berputar baik,” terangnya. Untuk mengelola gua sunyaragi, pemkot belum dapat memastikan. Sebab, saat ini keraton masih mengelola. Namun, jika diperlukan koordinasi untuk itu, pihaknya akan melakukan langkah tersebut. “Kalau kita yang kelola, harus ada perda (peraturan daerah),” ujarnya kepada Radar. Pemkot, kata Hayat, melakukan langkah dukungan dengan membantu penataan Gua Sunyaragi. Bahkan, beberapa pengelola situs cagar budaya itu, mendapatkan gaji dari pemerintah pusat. Dana revitalisasi mencapai 30 miliar lebih. Jumlah in, cukup untuk membuat objek wisata Gua Sunyaragi tampil dengan kebaruan yang membuat pengunjung ingin selalu kembali ke Gua Sunyaragi. (ysf) FOTO: YUSUF SUEBUDIN/RADAR CIREBON TARGET REVITALISASI. Beberapa mahasiswa menghabiskan masa senggang bersama mengunjungi Gua Sunyaragi. Objek wisata ini akan direvitalisasi dengan bantuan dana dari pemerintah pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: