Luncurkan Produk Pupuk Organik Hasil Olahan Peternak Sapi, Kang Emil: Semoga Jadi Percontohan

Luncurkan Produk Pupuk Organik Hasil Olahan Peternak Sapi, Kang Emil: Semoga Jadi Percontohan

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan pemasaran perdana produk pupuk organik limbah kotoran hewan yang dikelola peternak anggota Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS).

Salah satu kelompok yang telah berhasil melakukan pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk organik dan telah memiliki pasar adalah Kelompok Taruna Mukti di Kabupaten Bandung.

Kelompok ini sudah memiliki sertifikat organik dan telah melakukan kerja sama pemasaran secara berkelanjutan sebanyak 3.500 ton dengan Lembaga Sosial Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam “Leuwikeris Hejo”. Pengolahan pupuk organik tersebut kemudian direplikasi oleh para peternak anggota KPBS dan KPSBU.

Gubernur mengapresiasi konsep pengolahan limbah kotoran hewan ini karena akan mengurangi tingkat pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

\"Saya apresiasi KPBS melakukan upaya-upaya bersama gerakan Citarum Harum yang sangat solutif,\" katanya saat peluncuran virtual dari Gedung Pakuan Bandung, Kamis (2/9).

Ridwan Kamil mengaku optimistis program Citarum Harum akan selesai dalam tiga tahun  karena mendapatkan kontribusi pengurangan masalah kotoran, limbah hingga sedimentasi.

\"Dengan konsep ini tentunya program Citarum Harum yang ditargetkan selesai dalam beberapa tahun mendatang sebagai sungai yang bersih,\" ujarnya.

Pria yang biasa disapa Kang Emil ini berharap, pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk organik ini bisa menjadi percontohan dan direplikasi di wilayah lainnya.

\"Titip agar pengolahan ini menjadi best practice, agar bisa dipraktekan ke seluruh Jawa Barat, bahkan seluruh indonesia,\" harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua KPBS Pangalengan menandatangani perjanjian ketja sama dengan PT Leuwikeris Hejo.

Kemudian penandatangan  MoU antara Ketua KPBS Pangalengan dengan Bank Jabar Banten tentang Pemanfaatan Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Lalu, pemberian buku rekening Dana Pensiun dari Bank BJB kepada 10 orang petani milenial sapi perah. (rls)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: