Keputihan dalam Kehamilan: Normal atau Bahaya?

Keputihan dalam Kehamilan: Normal atau Bahaya?

Apabila sudah terjadi keputihan yang patologis pada kehamilan tentu harus segera ditatalaksana untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut dalam kehamilan seperti kontraksi dan persalinan prematur, ketuban pecah dini, atau infeksi yang meluas ke dalam rahim dan janin. Tatalaksana keputihan dalam kehamilan disesuaikan dengan penyebab terjadinya keputihan apakah infeksi bakteri atau jamur atau kombinasi keduanya. Hal tersebut dijalani bersamaan dengan kebiasaan menjaga higienitas vagina dan sekitarnya.

Higienitas vagina dan sekitarnya harus rutin dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil untuk menghindari terjadinya keputihan yang patologis dalam kehamilan. Hal yang dapat dilakukan adalah rutin melakukan vaginal douching (cebok vagina) dengan air bersih (pH netral) atau pembersih khusus kewanitaan yang memiliki pH yang sesuai pH vagina (pH 3.5 -4.5) dan menghindari pemakaian sabun mandi atau daun sirih yang memiliki pH basa (pH > 7).

Selain itu menjaga agar vagina dan sekitarnya tidak lembab dengan melakukan penggantian celana dalam yang rutin 2-3 x sehari.

Jadi dalam suatu kehamilan, normal terjadi keputihan yang diakibatkan dari adanya perubahan hormon yang terjadi. Perubahan hormon dalam kehamilan inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan pH vagina dalam kehamilan yang menyebabkan keputihan terjadi dalam kehamilan.

Yang perlu diperhatikan oleh para calon ibu yang sedang mengandung adalah menjaga higienitas vagina dan sekitarnya selama kehamilan, agar tidak menjadi suatu keputihan patologis yang bisa menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Vagina yang sehat dalam kehamilan merupakan kunci kehamilan yang sehat. (*)

Oleh: dr Yuven Satya Pratama SpOG

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: