Merapi Mengganas, Obama Tetap Datang

Merapi Mengganas, Obama Tetap Datang

JAKARTA - Kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia tak terpengaruh kondisi tanggap darurat bencana gunung Merapi. Hingga tadi malam, pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan Gedung Putih untuk memastikan kunjungan presiden ke-44 AS tersebut. “Semangatnya adalah kedua pihak ingin memastikan kunjungan dilakukan,” kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah pada Jawa Pos kemarin. Kepastian kunjungan Obama ke Indonesia kembali menjadi tanda tanya setelah aktivitas vulkanik Gunung Merapi menunjukkan tanda-tanda makin tidak aman. Bahkan, abu vulkanik dari gunung berapi teraktif di tanah air tersebut sempat membuat sejumlah maskapai membatalkan rencana penerbangan. Faizasyah mengatakan, perencanaan program kunjungan saat ini terus dilakukan dan dikoordinasikan. Kunjungan Presiden Obama ke Indonesia merupakan rangkaian lawatan sepuluh hari ke Asia. Saat ini, Obama tengah melakukan kunjungan kenegaraan selama 3 hari di India. Obama dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 9 November sekitar pukul 17.00. Dari Halim, Obama akan langsung menuju Istana Merdeka, Jakarta, dan diterima dalam upacara kenegaraan. Di Istana Merdeka, juga akan dilakukan pertemuan bilateral serta penandatanganan kerjasama kemitraan komprehensif Indonesia-AS. Selasa malam itu pula, Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan jumpa pers bersama. Jika tidak hujan, jumpa pers bersama akan dilakukan di taman dalam Kompleks Istana Kepresidenan. Keesokan harinya (10/11), Obama akan berpidato di Universitas Indonesia. Obama dijadwalkan meninggalkan Indonesia pada pukul 12.00, menuju Seoul, Korea Selatan, menghadiri KTT G20. Karena padatnya jadwal, Obama kemungkinan urung berkunjung ke Masjid Istiqlal. Setelah ke Seoul, Obama akan melanjutkan kunjungannya ke Yokohama, Jepang, menghadiri KTT APEC (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik). Di bagian lain, pengamanan kedatangan Obama sudah siap 100 persen. Di ring pertama, petugas dari Group C Paspampres akan dibekali dengan peluru tajam. Mereka akan berkoordinasi dengan pihak Secret Service dari AS. “Persiapannya sudah selesai dan siap menyambut kunjungan penting itu,” ujar juru bicara Mabes TNI Mayjen Aslizar Tanjung. TNI juga akan berkoordinasi dengan Mabes Polri terkait pengamanan area di sekitar lokasi kunjungan Obama. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Iskandar Hasan menjelaskan, hingga Sabtu (6/11) belum ada satupun izin demonstrasi terkait kedatangan Obama. “Kita tunggu H-1, itu seusai protapnya,” katanya. Mantan Kapolda Bangka Belitung itu berharap para demonstran tidak berlaku anarkis dan membahayakan kunjungan orang nomor satu di AS itu. “Ingat norma-norma Timur, jangan memalukan negeri sendiri,” katanya.(sof/rdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: