Suster Gabriella Dilecehkan dan Dibunuh KKB, Ketua MPR: Mana Suara Aktivis HAM dan Perempuan?
JAKARTA – Aksi pembakaran puskesmas termasuk pembunuhan sadis terhadap suster Gabriella Meilani sangat keji. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan tersebut.
Namun, hingga saat ini aktivis HAM dan aktivitis perempuan belum juga bersuara. Hal itu menimpulkan banyak respons. Termasuk Ketua MPR RI.
“Mana suaranya aktivis HAM dan aktivis perempuan? Korban adalah perawat perempuan. Kenapa ketika saudara sebangsanya dibunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas KKB di Papua, mereka teriak-teriak soal HAM?” tanya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/9).
Karena itu, lanjutnya, tak ada alasan bagi TNI-Polri untuk tidak menumpas habis teroris biadab kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Dia mengatakan sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua. Korbannya mulai masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga tenaga kesehatan.
Pada 8 April 2021 teroris KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo. Di tempat itu, mereka juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.
Selanjutnya, pada 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: