Ganggu Pleno KPU Kuningan, Tangkap!

Ganggu Pleno KPU Kuningan, Tangkap!

*Momon Ingatkan Pendukung Tak Terprovokasi, Tetap Jaga Ketertiban   KUNINGAN - Polres Kuningan sudah menyiapkan ribuan petugas untuk mengamankan jalannya pleno KPU yang akan digelar hari ini (20/9) di Kuningan Islamic Centre (KIC) Jl Lingkar Soekarno-Hatta, Kabupaten Kuningan. Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan bupati itu mulai dihelat pukul 13.30. Pihak KPU sendiri sudah menyebarkan surat undangan bagi bupati, muspida, panwaskab, desk pilkada pemkab, partai politik, termasuk media massa. Agar pelaksanaan rapat pleno berlangsung lancar, aparat kepolisian diterjunkan di berbagai titik. Bahkan di sekitar KIC, aparat keamanan jumlahnya sangat banyak. Mulai dari kepolisian, TNI, ditambah Brimob. Setiap tamu undangan diwajibkan mengenakan kartu tanda pengenal yang dikeluarkan KPU. Selain itu, tiap mobil yang memasuki KIC diharuskan memasang stiker bertuliskan undangan. Kapolres AKBP Harry Kurniawan SIK melalui Kabag Ops Kompol H Taufik Asrori SH menegaskan, kepolisian sudah siap mengamankan rapat pleno pilbup. Dengan jumlah 1.300 petugas keamanan yang berasal dari Polri, TNI dan Brimob, pihaknya merasa yakin, tidak akan timbul gejolak selama pelaksanaan pleno. “Kami sudah sangat siap dari segi keamanan untuk menjaga agenda rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara. Petugas yang ditempatkan juga sangat memenuhi syarat,” tegas Taufik kepada Radar, kemarin (19/9). Kepolisian juga akan bertindak tegas kepada siapa saja yang akan mengacaukan rapat pleno. “Rapat pleno ini harus berlangsung lancar. Tak boleh ada gangguan keamanan yang ditimbulkan dari pendukung para pasangan calon. Jika ada yang nekat melakukan tindakan provokasi atau mengganggu jalannya pleno, kepolisian tidak segan-segan menindak keras. Pokoknya, ganggu pleno, langsung tangkap! Jadi, kami minta semua pihak untuk menghormati pleno yang digelar KPU,” ujar dia. ROCHMAT SYUKURAN BERSAMA RELAWAN   Pada malam penentuan pengumuman pasangan calon (paslon) terpilih tadi malam (19/9), kediaman Cabup Rochmat, H Momon Rochmana di Gang Siaga Kelurahan Purwawinangun ramai dikunjungi ratusan komponen relawan. Mereka mengadakan syukuran dan selamatan atas perjuangan yang selama ini mereka lakukan. Acara yang berlangsung sampai tengah malam itu dihadiri pula oleh Cawabup H Mamat Robby Suganda. Momon selaku tuan rumah sekaligus cabup kemudian menyampaikan arahan dalam menghadapi sidang pleno KPU Jumat ini. “Kami berterima kasih atas keikhlasan perjuangan para relawan dan simpatisan. Setelah 15 September lalu kita menggunakan hak pilih, besok (hari ini, red) kita akan ikuti sidang pleno yang akan menentukan paslon yang betul-betul dipercayai masyarakat Kuningan,” kalimat awal Momon dalam arahannya. Dia meminta agar menghargai proses tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kepada seluruh relawan dan simpatisan Rochmat, Momon mengajak semua untuk mengikuti proses pleno dengan suasana tenang, tentram, sejuk dan aman. “Mohon bantuannya kepada seluruh relawan, mari kita ikuti proses pleno dengan suasana tenang, tentram, sejuk dan aman. Karena penentu ketentraman dan kesejukan masyarakat adalah semua komponen masyarakat itu sendiri,” ungkapnya. Momon bersyukur suasana saat ini masih terbina yakni silih asah asih dan asuh. Pihaknya percaya seluruh relawan dan simpatisan Rochmat akan tetap menjunjung tinggi hal itu. Tekad paslon Rochmat untuk terus menjaga ketertiban mesti terus dipertahankan. “Saya pahami perjuangan bapak-bapak, ibu-ibu, relawan dan simpatisan semua yang telah mencurahkan tenaga pikiran, sampai kurang tidur dalam berusaha membangun demokrasi yang jujur, adil dan bermartabat. Tapi berpulang pada kita semua dalam menjaga suasana aman tertib dan sejuk tersebut,” ucapnya. Ketentraman dan kesejukan Kuningan, menurut Momon, sangat penting. Untuk itu jangan sampai terpancing oleh euforia pihak tertentu. Sikapi hal tersebut dengan tenang kepala dingin. “Saya percaya seluruh relawan dan simpatisan bisa melaksanakan harapan saya. Satu pengorbanan untuk menjunjung demokrasi melalui pilbup, itu juga ladang amal bagi saudara-saudara sekalian, insya Allah mendapatkan pahala,” kata Momon. Dia menegaskan, tantangan paling besar itu ialah belajar sabar. Oleh karenanya, Momon mewanti-wanti agar bersama-sama menjaga Kuningan tetap sejuk, damai dan harmonis. Pihaknya percaya semua bisa menjunjung kesantunan dan martabat dalam membangun demokrasi. “Akhir sambutan ini saya ucapkan terima kasih atas empati dan pengabdian dari para relawan dan simpatisan Rochmat,” tukasnya. Usai menyampaikan arahan, Momon sempat ditanya wartawan menyangkut rencana ke depan pasca pleno KPU. Untuk rencana gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi), hal itu menurutnya akan dimusyawarahkan oleh parpol koalisi. Namun secara pribadi, dirinya mengatakan bahwa pilbup sudah selesai. Koordinator pengamanan relawan Rochmat, H Andi terlihat memberikan arahan usai Momon. Dia berharap agar jangan ada pengerahan massa pada pleno KPU Jumat siang. Semua pengamanan diserahkan kepada aparat kepolisian dan TNI. Ia hanya menyiapkan sejumlah pengaman saja untuk para saksi dari Rochmat. “Adapun sekarang ada kambing guling sebagai bentuk syukuran kami atas kerja keras para relawan dan simpatisan Rochmat yang telah berusaha semaksimal mungkin. Kami meminta kepada relawan agar tidak terprovokasi,” ucapnya. ULAMA BERDOA KUNINGAN KONDUSIF Para ulama di Kabupaten Kuningan juga tidak tinggal diam untuk memperjuangkan agar pleno rekap penghitungan suara berlangsung lancar dan aman. Sedikitnya 30 tokoh Nahdlatul Ulama (NU) berkumpul menggelar doa bersama. Ketua PC NU Kuningan HR Mahmud Silahudin memohon semua cendekiawan, tokoh agama, akademisi, PNS membangun suasana kondusif, tidak terprovokasi oleh opini-opini yang muncul mendekati final penghitungan KPU. “Kami berdoa untuk keselamatan warga Kuningan. Biarlah yang bekerja orang-orang partai saja. Yang sudah sudahlah. Kita sudah cukup mengantarkan masyarakat tertib melakukan coblosan,” kata Mahmud, kemarin. Dia meminta semua pihak agar tidak membuat opini seakan terjadi kekeruhan di tengah masyarakat. Terbukti pilbup berjalan mulus, tenang. Adapun terjadi hal-hal lain terkait pilbup, biarlah para penyelenggara pilbup menyelesaikan sesuai tanggung jawabnya. Jangan ada lagi provokasi seakan-akan PNS akan membuat instabilitas kalau calon tertentu menang. Itu berarti memberikan stigma bahwa PNS pekerja politik. “Opini itu sangat disesalkan. Kami percaya PNS akan kedepankan profesionalisme. Kami titip kepada para pembina PNS, Ketua Korpri, Ketua PGRI dan organ-organ profesi yang berhubungan dengan kepegawaian, ciptakan contoh yang baik untuk meredam semua masukan yang ujung-ujungnya kurang memberikan kesejukan,” pintanya. Mahmud sama sekali tidak percaya, 60 persen PNS akan bersikap berbeda jika Utama menang. Menurut dia, perubahan tidak bisa diletakkan pada personal, tetapi pada tim yang dibangun. “Ini harapan kami agar Kuningan kondusif. Saya dan semua ulama di sini juga sangat rindu dengan para pengemban misi dakwah lain yang berbeda cara pandang dalam menentukan pilihan politik,” imbuhnya. (tat/ded)          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: