Penanganan Varian Delta, PMI Manufaktur Kembali Ke Zona Ekspansi
PMI Manufaktur Indonesia kembali ke zona ekspansi, yaitu berada di angka 52,2 dari yang semula sempat mengalami kontraksi di angka 43,2 pada Agustus 2021 lalu. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, dalam Taklimat Media secara virtual, Jumat (1/10). Sebagaimana diketahui, angka 50 memisahkan antara zona ekspansi dan kontraksi.
“Angka PMI Agustus ini masih di angka 43, tapi hari ini jam 8 pagi tadi kami dapat data sudah naik ke 52,2,” ungkap Febrio.
Menurutnyao, Peningkatan PMI Manufaktur tersebut telah menunjukkan sudah ada ekpansi di sektor industri manufaktur. Aktivitas pertumbuhan ekonomi dinilai akan lebuh cepat pulih dari yang diperkirakan.
“Ini sudah ekspansi sangat kuat, lagi-lagi kita dapat konfirmasi, aktiitas perekonomian itu pulih dengan cepat,” ucap Febrio.
Peningkatan PMI ini sejalan dengan terkendalinya penyebaran virus corona varian Delta. “Hal ini sejalan dengan keberhasilan kita dalam menangani varian delta,” tambah Febrio.
Beberapa aktivitas konsumsi rumah tangga juga sudah mulai menunjukkan perbaikan. Tentunya kata Febrio pertumbuhan ekonomi akan lenih baik karena sudah ada tanda-tanda yang menuju arah perbaikan ekonomi.
“PMI yang meningkat akan berdampak pada konsumsi rumah tangga yang akan membaik, karena sudah ada tanda-tandanya. Ini sangat menggembirakan,” pungkas Febrio.
Data BKF menunjukkan, PMI Manufaktur sempat terkontraksi mendalam pada Juli dan Agustus 2021. Hal itu sebagai dampak dari lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta di Indonesia. Bahkan pada Juli 2021 PMI Manufaktur Indonesia sempat anjlok menjadi 40,1. (fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: