Petani Beralih Menjadi Perajin Bata Merah

Petani Beralih Menjadi Perajin Bata Merah

CANTIGI – Pasca panen sadon (gadu), sejumlah petani di Kecamatan Cantigi, beralih profesi menjadi perajin bata merah. Mereka memanfaatkan musim kemarau untuk menambah penghasilan. Danuri (40), petani di Blok Pulo Desa Cantigi Kulon, salah satunya. Dirinya tidak ingin menyia-nyiakan masa kemarau karena menganggur di rumah. Sambil menunggu musim tanam, ia memilih membuat bata merah. Memproduksi bata merah hasilnya lumayan. Dari hasil usaha musiman itu, bisa untuk menambah ekonomi rumah tangganya. “Setiap usai panen sadon atau musim kemarau kita melakukan kerjaan ini, memproduksi bata merah karena hasilnya lumayan,” ujarnya kepada Radar, kemarin. Disamping itu, memproduksi bata merah juga sangat mudah. Karena selain bahan bakunya mudah didapatkan, juga sarana penunjang produksinya telah tersedia. “Tanah untuk membuat bata merah didapat dari tanah sawah yang mengering. Sementara tempat untuk memproduksnya cukup di belakang rumah atau lahan pekarangan. Disini banyak lahan pekarangan yang kosong. Kalaupun ada biaya untuk produksi bata merah, yaitu membeli kayu bakar. Karena bata merah yang kita buat pembakaranya menggunakan kayu,” imbuhnya. Dengan menggunakan kayu bakar, bata yang dihasilkan kualitasnya lumayan bagus. “Harganya lebih mahal dibandingkan bata merah yang pembakarannya menggunakan dedek,” tandasnya. Bata merah buata Cantigi, untuk satuannya dijual Rp700. Sementara bata merah dari hasil pembakaran menggunakan dedek harga satuanya Rp500 – Rp600. Meski sedikit mahal, bata Cantigi banyak dicari pembeli. “Bahkan permintaanya tinggi, sementara produksi yang dihasilkan terbatas. Bagi warga yang tahu kualitas bata merah produksi Cantigi, pasti membeli kemari,” timpal Ikhsan, perajin bata lainya. Untuk setiap produksi, dirinya bisa menghasilkan sampai 30 ribu bata. Untuk membuat bata sebanyak itu, dibutuhkan waktu paling lama empat bulan. “Sekarang perajin bata cukup banyak. Mereka para petani,” tandasnya. (kom)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: