Di Afghanistan, Konflik dan Krisis Ekonomi Sebabkan Pelayanan Kesehatan Lumpuh

Di Afghanistan, Konflik dan Krisis Ekonomi Sebabkan Pelayanan Kesehatan Lumpuh

KONFLIK di Afghanistan diperkirakan membuat pelayanan kesehatan di negara tersebut lumpuh. Sebab, ribuan staf medis belum dibayar dalam enam bulan dan klinik tidak memiliki persediaan obat atau peralatan. LSM Save The Children mengatakan, kerusakan sistem layanan kesehatan di Afghanistan akan mengakibatkan kematian ribuan anak di bawah usia lima tahun setiap bulan saat musim dingin mendekat.

Tidak adanya perawatan kesehatan bagi sebagian besar warga Afghanistan, terutama di luar kota telah menjadi bagian dari badai krisis yang melanda negara tersebut.

\"Ada kekurangan makanan kronis. Lebih dari 12 juta warga Afghanistan menghadapi ancaman kelaparan dan bergantung pada bantuan makanan,\" kata LSM tersebut, dikutip kantor berita Politik RMOLJabar, Jumat (8/10).

Di samping itu, masalah kekurangan uang tunai juga akan menyulitkan LSM yang masih bekerja di Afghanistan untuk membayar gaji dan membeli persediaan makan dan obat-obatan.

Direktur negara untuk Program Pangan Dunia PBB, Mary-Ellen McGroarty mengatakan, pihaknya belum pernah melihat krisis pada kecepatan dan skala besar seperti yang terjadi di Afghanistan.

\"Kami menyaksikan kedalaman kemelaratan baru saat kekeringan dan krisis ekonomi menaikkan harga pangan dan bahan bakar,\" katanya.

Lebih dari 600 ribu warga Afghanistan telah mengungsi tahun ini. Menurut angka PBB, 80 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Di tengah kondisi itu, infeksi virus corona meningkat lagi. Sebagian besar penduduk Afghanistan juga masih belum banyak yang divaksinasi.

Kurangnya angka yang dapat diandalkan dan sangat sedikit pengujian membuat dampak pandemi sulit diukur. Menurut PBB, sebelum Agustus tahun ini, 2,2 juta warga Afghanistan telah divaksinasi terhadap Covid-19.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan pada Minggu (3/10) lalu bahwa badan-badan bantuan di Afghanistan harus berkejaran dengan  waktu untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada orang-orang yang terkena dampak krisis dan persediaan sebelum musim dingin datang.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: