Ribuan Pekerja Asrama Protes, Dipicu Fasilitas Isoman Buruk hingga Frustrasi
SINGAPURA - Pekerja di asrama Westlite Jalan Tukang Singapura memprotes karena tidak diberikan akses yang layak selama isolasi mandiri (isoman) di asrama. Akses perawatan medis hingga makanan yang disediakan diklaim buruk. Mereka mengungkapkan kondisi hidup yang buruk dan kurangnya akses medis untuk Covid-19.
Pekerja di sana mengatakan tidak diberi akses yang layak mendapatkan dukungan medis, dan tidak diisolasi dengan benar. Sekitar seperempat dari 2.000 pekerja yang tinggal di asrama dilaporkan dinyatakan positif Covid-19.
Namun, Sembcorp Marine, yang mempekerjakan sejumlah besar pekerja, dan operator asrama Westlite Accomodation mengatakan pada Kamis (14/10) bahwa asrama telah melakukan tes kesehatan dan protokol Covid-19. Situasi mencapai titik kritis pada Rabu (13/10), ketika warga berkumpul untuk menghadapi manajemen asrama. Polisi anti huru hara dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Foto-foto yang beredar secara online menunjukkan pekerja yang diyakini terinfeksi Covid-19 tidur di koridor dan trotoar di luar kamar asrama. Para pekerja protes tidak ada yang datang untuk mengisolasi saat menunggu perawatan medis. Seorang warga, Ren (41) mengatakan kepada The Straits Times bahwa warga telah frustrasi dengan kurangnya bantuan medis.
“Pengelola asrama tidak peduli dengan mereka yang sakit. Kami ini telah sakit selama sekitar tujuh atau delapan hari,” katanya.
“Demam mereka sudah sangat tinggi, dan kami memutuskan membuat keributan agar diperhatikan,” jelasnya.
Situasi ricuh yang membuat polisi mengerahkan setidaknya empat kendaraan dari Komando Operasi Khusus. Petugas polisi dan kendaraan lapis baja juga terlihat di asrama. Salah satu video menunjukkan para pekerja berteriak ketika polisi anti huru hara berada di luar pintu masuk asrama.
Selain kurangnya dukungan medis yang tepat waktu, mereka juga mengklaim kondisi hidup yang buruk. Mereka khawatir makanan mengandung bakteri. Beberapa pekerja sempat mengancam akan berhenti dan kembali ke negaranya karena frustrasi dengan perlakuan yang mereka terima.
Ren mengatakan telah mengundurkan diri dan hanya ingin pulang. Kementerian Tenaga Kerja (MOM) mengatakan bahwa mereka mengetahui tuduhan pelanggaran protokol kesehatan, kurangnya akses ke dukungan medis, dan kualitas makanan yang buruk di asrama. Penyelidikan awal menemukan memang ada keterlambatan pemindahan pekerja yang dinyatakan positif Covid-19 ke fasilitas yang sesuai.
“Kami sedang berupaya memindahkan mereka yang membutuhkan perawatan medis lebih lanjut ke fasilitas kesehatan yang sesuai untuk perawatan,” kata juru bicara MOM.
Sembcorp Marine juga mengatakan telah mengeluarkan pengingat kepada kateringnya untuk secara ketat mematuhi standar kebersihan. Perusahaan tidak membahas masalah yang diangkat oleh para pekerja, seperti mengapa mereka tidak diisolasi dan segera dibawa ke fasilitas terkait setelah dinyatakan positif, sebagaimana protokol yang dinyatakan.
Selama seminggu terakhir, telah terjadi lonjakan kasus yang terdeteksi di antara pekerja Sembcorp Marine. Westlite menambahkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan MOM untuk menangani masalah ini. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: