KWT Bongas Wetan Indah Wujudkan Ketahanan Pangan di Tangan Ibu Kreatif

KWT Bongas Wetan Indah Wujudkan Ketahanan Pangan di Tangan Ibu Kreatif

SEBUAH solusi untuk menjaga ketahanan stok pangan masyarakat di masa pandemi Covid-19, di antaranya dengan melakukan penanaman sayuran holtikultura. Seperti halnya yang dilakukan oleh kelompok wanita tani (KWT) Bongas Wetan Indah, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.

Ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas tangan terampil ini guna mewujudkan ketahanan pangan keluarga. Ibu-ibu kreatif ini merupakan UMKM binaan Pertamina yang memperoleh program pendampingan, CSR, pinjaman modal, pelatihan hingga pengembangan pemasaran.

Ketua KWT Bongas Wetan Indah, Wiwi Kustiwi menuturkan, pihaknya memanfaatkan lahan bengkok milik Desa Bongas Wetan seluas 40 bata dengan menanam sayuran holtikultura. Sayuran yang ditanam ibu-ibu anggota KWT tersebut hasilnya bisa dipanen dalam jangka waktu 3-4 bulan.

Jenis sayuran yang ditanam di antaranya Labu Madu, Leunca, Terong, Bawang, dan lain-lain. Hasil yang didapat pun bisa membantu ekonomi keluarga di tengah pandemi Covid-19 di bidang ketahanan pangan.

“Melalui KWT binaan pertamina kita juga jadi melek digital, hasil panen sayuran holtikultura ini kita jual, dan kita pasarkan atau promosikan lewat media sosial,” ujar Wiwi kepada Radar Cirebon, kemarin.

Dikatakannya, hasil sayuran yang ditanam kelompoknya lebih higienis karena menggunakan pupuk organik. “Pupuk organiknya dibuat sendiri, difermentasi selama dua minggu. Bahannya dari sayuran busuk, nasi basi dan lain-lain,” jelasnya.

Bahkan hasil panen seperti labu madu bisa diolah menjadi dodol, bolu, kolak dan puding untuk pemberian makanan tambahan balita posyandu. “Hasil olahan pangan seperti labu madu juga sudah teregister PIRT, karena di sini menggunakan pupuk organik, akhirnya banyak juga komunitas lain yang study banding ke sini,” tuturnya.

Di tempat sama, seorang anggota KWT Bongas Wetan, Mimin Rumini mengatakan, CSR dari Pertamina sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang aktif di masyarakat. Selain dapat meningkatkan atau membantu ekonomi keluarga, dari hasil KWT mereka bisa menikmati sayur ataupun buah-buahan untuk dapur keluarga, dan membantu ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

“Kami juga dilatih untuk terus melek digital bagaimana menanam dan memanen yang baik melalui kuliah tani yang di-support oleh Pertamina. Begitupun teknik olah pangan hasil panen dan strategi marketing serta diberi kesempatan study banding ke wilayah lain sesama binaan Pertamina,” ungkap Mimin yang juga seorang tour guide atau pemandu wisata profesional itu.

Sementara itu, pendamping lapangan Community Development Officer (CDO) PT Pertamina EP Asset 3, Isyfi Syaufi Nafilah, mengatakan dana CSR yang dikucurkan ke KWT Bongas Wetan awalnya Rp40 juta untuk pelatihan, benih, dan perawatann.

“Perempuan yang berkarya dan bisa mendapatkan penghasilan tambahan bagi keluarga, akan memberikan energi positif. Apalagi terus berkiprah, berkreasi dan berinovasi di berbagai bidang,” katanya.(via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: