Perseteruan Israel-Suriah, Penembak Jitu Mulai Sasar Pejabat Pro Iran Di Golan
PESETERUAN Israel-Suriah yang didukung Iran memasuki babak baru setelah Midhat Saleh ditembak mati oleh penembak jitu di Ein el-Tinneh, sebuah desa di sepanjang perbatasan Israel di Dataran Tinggi Golan.
Dilansir kantor berita Politik RMOLJabar, Minggu (17/10), Saleh adalah seorang mantan anggota parlemen Druze Suriah. Diduga dia dibunuh penembak jitu Israel.
Kantor berita pemerintah Iran menyebutkan, Saleh ditembak mati pada hari Sabtu (16/10) saat sedang menjalankan tugas pemerintah Suriah.
Media Israel melaporkan Saleh selama ini membantu militer Iran melawan Israel.
Militer Israel sendiri tak berkomentar, tetapi jika Saleh memang dibunuh oleh Israel, itu akan menandai pertama kalinya penembak jitu Israel diketahui telah membunuh seseorang yang diidentifikasi sebagai target terkait Iran di daerah perbatasan.
Israel sebelumnya menegaskan tidak akan mentolerir kehadiran militer Iran permanen di Suriah dan mengakui telah melakukan sejumlah serangan udara terhadap konvoi pengiriman senjata yang diduga dari Iran dan target militer di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Israel memduduki Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada perang Timur Tengah 1967.
Sebagian besar dunia tidak mengakui pencaplokan itu, meskipun pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan wilayah sudah jadi bagian dari wilayah Israel.
Saleh lahir di Majdal Syams, di sisi Golan yang dikuasai Israel, dan dipenjara beberapa kali oleh Israel, terakhir selama 12 tahun hingga 1997.
Dia kemudian pindah ke Suriah, terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 1998, dan menjabat sebagai penasihat pemerintah dalam masalah Golan.
Komunitas kecil Druze yang tinggal di sisi Golan yang dikuasai Israel umumnya tak melawan Israel.
Tetapi banyak anggota masih mengaku setia kepada Suriah terkait sejarah dan sebagian karena mereka memiliki kerabat di sisi lain.
Samih Ayoub, seorang penduduk di sisi Israel dari Golan, mengatakan kepada stasiun Radio Angkatan Darat Israel Saleh “tidak memiliki hubungan” dengan Iran atau dengan milisi yang beroperasi di daerah tersebut.
“Dia hanya pekerja kantoran yang pendiam. Mereka membunuhnya di sebelah rumahnya,” kata Ayoub.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: