Ekspor 19,5 Ton Kopi Sunda Hejo ke Prancis
SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Barat melepas ekspor 19,5 ton Kopi Sunda Hejo dari Koperasi Klasik Beans ke Prancis. Pelepasan tersebut dipimpin langsung Bupati Bandung Dadang Supriatna di Gedung Moh Toha, Soreang, Sabtu (30/10).
Dadang mengungkapkan, nilai ekspor kopi asal Kecamatan Cimaung itu sebesar USD 70.380 atau sekitar Rp 1 Miliar.
“Sedangkan di tahun 2020, ekspor kopi kita mencapai USD 1.642.792 dengan negara tujuan ekspor yakni Australia, Belgium, China, Latvia, Qatar, Singapore, Turki, dan USA,” jelas Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Dicky Anugrah dan Ketua Kadin Jabar Tubagus Raditya.
Kualitas kopi Kabupaten Bandung, lanjut Dadang, sudah berskala internasional dan termasuk jajaran elit kopi dunia, dengan rata-rata skor specialty mencapai lebih dari 80 poin.
“Ini terbukti pada April 2016 lalu, kopi Gunung Puntang asal Kecamatan Cimaung juga menjadi juara dalam Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta Amerika Serikat,” terang bupati yang akrab disapa Kang DS itu.
Kang DS berpendapat, selain memiliki banyak varian kopi dengan cita rasa khas, suburnya perkebunan kopi di beberapa wilayah, mulai dari Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang, Cicalengka, Nagreg, Ibun, Kertasari, Pangalengan, Cimaung, Pasirjambu, Rancabali, Ciwidey, Pacet, Soreang, Ciparay hingga Arjasari, menjadikan Kabupaten Bandung layak menyandang titel Pusat Kopi Indonesia.
Tak sampai di sana, pihaknya juga menggandeng akademisi dan pengusaha kopi untuk mengembangkan para petani kopi dengan melakukan pembinaan pembibitan, pengelolaan pola tanam, hasil panen, pengemasan produk hingga pemasaran kopi.
Lebih jauh, dirinya menuturkan, ekspor kopi merupakan upaya pihaknya dalam mendukung program pemerintah melalui peningkatan pertumbuhan ekspor barang nonmigas serta pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19.
“Salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. Bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi. Jadi kita harus lebih jeli, melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara lain,” ucapnya. (yul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: