Wamentan Dorong Nilai Tambah bagi Petani, Lakukan One Company For One Local Government

Wamentan Dorong Nilai Tambah bagi Petani,  Lakukan One Company For One Local Government

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan bahwa salah satu kunci sukses untuk mendorong minat anak muda untuk bertani, yakni dengan mendorong hilirisasi produk pertanian. Ia pun mendorong seluruh kepala daerah menjalankan program One Company for One Local Government.

==================

LALU, apa itu yang dimaksud One Company for One Local Government? Wamantan Harvick menjelaskan, yang dimaksud One Company for One Local Government yaitu pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMD). BUMD itulah nantinya yang akan memfasilitasi para petani tersebut untuk berinovasi terhadap produk hasil pertaniannya.

Sebut saja seperti halnya produk pertanian cabai. Jika musim panen cabai masuk, tentu biasanya harga jual menjadi anjlok, seiring dengan berlimpahnya pasokan. Di satu sisi, cabai memiliki ketahanan yang relatif singkat sehingga jika tidak segera diolah, maka cabai akan busuk dan petani tidak mendapatkan hasil.

Melalui BUMD tersebut, kumpulan dari petani-petani cabai tersebut bisa berinovasi menjadikan cabai sebagai produk sambal yang akhirnya bisa dijual sebagai oleh-oleh khas suatu wilayah. Selain mendapat nilai tambah dari produk jadi tersebut, petani juga menjadi tidak perlu khawatir hasil pertanian mereka tidak terserap pasar hingga membusuk.

Sebab, hasil pertanian mereka bisa disulap menjadi produk lain yang jelas mendatangkan keuntungan lebih bagi mereka. “Kita selalu berharap itu sampai ke hilirisasi, atau kalau saya sebut itu produk meja,\" ujar Wamentan Harvick dalam sebuah sesi wawancara khusus dengan Fin.co.id, Minggu (31/10).

Ia mengungkap, harapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam rapat kabinet kepadanya yakni bagaimana caranya mencetak petani berdasi, korporasi yang terbentuk dari koperasi, serta petani milenial yang lebih produktif.

“Caranya bagaimana, pertama tentu ini soal trust atau kepercayaan dan kedua yaitu soal income. Tanpa adanya income yang memadai, anak muda sekarang tidak akan mungkin mau jadi petani. Padahal, teknologi hasil pertanian saat ini disebutnya berkembang sangat pesat,\" pungkasnya. (git/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: