Vaksinasi Bisa Cegah Kanker Serviks, Benarkan?
JAKARTA -Dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan bahwa, para peremuan dan orang tua bisa diedukasi untuk melindungi diri dan anak-anak mereka dari ancaman kanker serviks.
Caranya? Dengan melakukan vaksinasi HPV dan melakukan deteksi dini secara teratur.
“Eliminasi kanker serviks melalui pencegahan dan vaksinasi HPV. Saya juga berharap semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama secara berkesinambungan dalam upaya promotif, preventif, diagnosis, kuratif, rehabilitatif dan paliatif untuk penanggulangan kanker yang lebih baik,” kata Ketua Umum Cancer Information and Support Center (CISC) dan Penggagas KICKS Aryanthi Baramuli Putri, Sabtu (6/11).
Menurut Spesialis Obstetri Ginekologi & Anggota HOGI, dr Andi Dharma Putra Sp OG (K), kanker serviks dikenal sebagai silent killer bagi kaum perempuan karena inkubasi virus HPV tidak menunjukkan gejala apapun dan butuh waktu lama, bahkan dapat lebih dari sepuluh tahun untuk berkembang menjadi kanker serviks.
Oleh sebab itu, sesuai dengan rekomendasi Satgas Imunisasi Anak dan Satgas Imunisasi Dewasa, vaksinasi HPV dapat memberikan manfaat dan perlindungan mulai dari usia 9 tahun hingga 55 tahun.
Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global WHO untuk mengeliminasi kanker serviks, dengan mencakup hingga 90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining, dan 90 persen akses ke pengobatan terkait di semua negara.
“Selain itu, vaksinasi HPV tidak hanya mencegah bahaya kanker serviks, tetapi juga penyakit terkait HPV lainnya, seperti beberapa penyakit kulit dan kelamin pada pria,” tutur dr Andi.
Sementara, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Prima Yosephine menjelaskan imunisasi juga diberikan pada anak usia sekolah melalui salah satu program imunisasi wajib pemerintah yaitu Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS.
Vaksin HPV merupakan salah satu vaksin wajib di beberapa daerah kabupaten/kota terpilih dan ditujukan untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah atau sederajat.
Pada kondisi ini, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih mahal serta tingkat keberhasilan juga menurun. Untuk itu, dibutuhkan edukasi yang berkelanjutan terhadap masyarakat luas, terutama orang tua dan generasi muda bahwa vaksin HPV merupakan investasi kesehatan sebagai langkah perlindungan utama dari berbagai macam penyakit di masa depan yang diakibatkan virus HPV.
“Vaksinasi adalah hak anak, dan menjadi kewajiban bagi orangtua untuk memberikan imunisasi kepada anak,” jelasnya. (jun/jp)
Baca juga:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: