Buntu, Pembicaraan Masalah Pabean Uni Eropa Dengan Inggris

Buntu, Pembicaraan Masalah Pabean Uni Eropa Dengan Inggris

UNI Eropa mendesak Inggris lebih serius dalam membahas perselisihan aturan perdagangan pasca Brexit. Sebelumnya, diputaran ketiga pembicaraan tingkat tinggi Uni Eropa-Inggris, kedua belah pihak gagal membuat kemajuan.

“Sungguh mengecewakan. Hingga hari ini, kami tidak melihat pergerakan sama sekali dari pihak Inggris. Sekali lagi, saya mendesak pemerintah Inggris untuk terlibat dengan kami dengan cara yang tulus,” kata wakil presiden Komisi Eropa, Maros Sefcovic, , usai meakukan negosiasi dengan Menteri Brexit Inggris David Frost di Brussels, seperti dikutip kantor berita politik RMOLJabar, Jumat (5/11).

Pembicaraan masih seputar cara untuk menyederhanakan prosedur bea cukai dan memberikan otorisasi khusus untuk produk dan obat-obatan daging dingin yang diproduksi di Inggris bisa masuk ke Iralandia tanpa menambah beban bea buat Irlandia Utara.

Sefcovic menggambarkan proposal itu sebagai \"langkah besar\" dari pihak UE untuk meredakan ketegangan antara blok tersebut dan Inggris dengan memberikan \"model baru tentang bagaimana barang dapat dipindahkan dari Inggris Raya ke Irlandia Utara.\"

London,tetap menuntut  ada perubahan peran Pengadilan Eropa dalam mengawasi Protokol Irlandia Utara dan menyelesaikan perselisihan antara blok tersebut dan Inggris.

Menurut Sefcovic, keinginan Inggris  akan menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakpastian di Irlandia Utara. Terutama, jika pemerintah Inggris mengaktifkan Pasal 16 Protokol, yang memicu tindakan pengamanan sepihak.

Pembicaraan tingkat teknis akan berlanjut minggu depan dan Sefcovic akan bertemu lagi dengan Frost di London pada 12 November.

“Tujuan kami adalah untuk membangun stabilitas dan prediktabilitas untuk Irlandia Utara,” katanya, menyerukan untuk “memfokuskan semua upaya untuk mencapai solusi sesegera mungkin.”

Irlandia Utara tetap memberlakukan aturan pabean UE, sementara Inggris kini akan melakukan pemeriksaan pabean untuk barang-barang yang datang dari Irlandia Utara.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: