Drainase Buruk Tak Pernah Tuntas
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUTR Kota Cirebon Agung Kemal Hasan ST MM juga mengakui jika adanya antrean air yang menunggu mengalir ke saluran, salah satu penyebabnya, selain curah hujan yang relatif tinggi, juga karena kondisi lubang inlet dari permukaan menuju saluran ada yang kurang berfungsi optimal.
\"Tapi memang sejak beberapa bulan lalu, atau saat pengelolaan drainase masih menyatu kewenangannya dengan Bidang SDA, sudah dilakukan upaya perbaikan dan pembenahan pada lubang saluran yang tersumbat tersebut,\" katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Kota Cirebon Khaerul Bahtiar menjelaskan, di Kota Cirebon memang persoalan banjir rata-rata disebabkan oleh drainase yang bermasalah. ”Persoalan banjir di Kota Cirebon itu karena drainase. Ini diperparah perilaku warga yang membuang sampah sembarangan,” kata Khaerul.
Sebelumnya juga, Pemerintah Daerah Kota Cirebon melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) meningkatkan intensitas pemeliharaan drainase, menjelang datangnya musim hujan. Hal itu dilakukan guna memastikan kondisi drainase siap dialiri air dengan debit lebih tinggi dibanding sebelum musim hujan. Setidaknya dapat mengurangi potensi luapan air ketika intensitas hujan tinggi.
Kepala DPUTR Kota Cirebon, Syaroni ATD MT menuturkan, prioritas pemeliharaan drainase di antaranya di ruas Jalan Cipto Mangunkusomo dan Jalan Terusan Pemuda. Di ruas jalan tersebut sering terjadi genangan air saat musim hujan.
Tentunya, perbaikan dan evaluasi lebih lanjut harus terus dilakukan guna mencegah terjadinya genangan ataupun banjir di Kota Cirebon. Bukan hanya sekedar menyedot, upaya perbaikan sarana dan prasarana yang ada dengan memperbesar drainase hingga membersihkan sampah-sampah yang ada di kali ataupun drainase harus rutin dilaksanakan. Guna mencegah terjadinya banjir ketika intensitas hujan semakin tinggi. (jrl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: