Perempuan Perlu Tahu, Ini Penyebab Rendahnya Jumlah Sel Telur

Perempuan Perlu Tahu, Ini Penyebab Rendahnya Jumlah Sel Telur

SEL telur yang sehat merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi terjadinya kehamilan. Saat seorang bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sekitar tujuh ratus ribu hingga sejuta sel telur. Jumlah tersebut akan terus berkurang seiring bertambahnya usia.

“Namun demikian, ada beberapa kondisi di mana wanita di usia reproduksi memiliki cadangan sel telur yang kurang baik (poor ovarium reserve),” kata dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi di RS Pondok Indah IVF Centre.

Dr. Yassin menyebutkan beberapa penyebab kondisi cadangan sel telur yang rendah antara lain:

- Kebiasaan merokok

- Memiliki endometriosis

- Memiliki riwayat operasi di indung telur

- Terpapar bahan-bahan toksik kimiawi

- Tindakan kemoterapi atau terkena paparan radiasi dalam jumlah banyak

- Autoimun

- Penyakit infeksi virus HIV

- Kelainan genetik

- Idiopatik/faktor yang tidak dapat dijelaskan

Tidak ada jenis makanan, vitamin, atau terapi yang dapat menambah cadangan telur. Maka, untuk wanita yang sudah menikah selama setahun, dan berhubungan intim rutin tanpa menggunakan kontrasepsi namun belum mendapatkan keturunan, atau bagi wanita yang sudah menginjak usia 35 tahun, sebaiknya tidak perlu menunggu setahun untuk memeriksakan diri.

“Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi. Waspada, berkurangnya cadangan telur dapat terjadi tanpa gejala,” tambah dr. Yassin.

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menilai potensi reproduksi seorang wanita. Berikut ini beberapa tes khusus untuk kedua metode yang umum digunakan di klinik. Pemeriksaan ini meliputi:

  1. Usia kronologis, merupakan parameter yang baik untuk menilai potensi reproduksi.
  2. Mengukur kadar Anti Mullerian Hormone (AMH), pengambilan sampel dalam tes hormon ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah, di hari kapanpun. Kadar AMH digunakan untuk memperkirakan cadangan ovarium atau menilai usia biologis seorang perempuan.
  3. Penilaian folikel antral basal (FAB), penilaian ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan USG transvaginal dengan melihat jumlah folikel (kantong sel telur) yang ada pada ovarium seorang perempuan. Folikel antral basal merupakan folikel yang berukuran 2-9 milimeter.

“Namun, perlu dipahami bahwa metode pengujian cadangan ovarium yang tersedia saat ini hanya dapat menyediakan informasi jumlah sel telur yang tersisa, tetapi tidak dapat memberikan gambaran secara detail mengenai kualitas sel telur,” tutup dr. Yassin.(len/net)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: