Ponpes Fat-hah Al Qudwah Gelar Maulid Nabi
CIREBON- Pondok Pesantren (Ponpes) Fat-hah Al Qudwah Harjamukti Kota Cirebon menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus momentum Hari Pahlawan, Kamis malam (12/11). Kegiatan bersama warga sekitar itu diisi dengan pengajian umum dan pembacaan barjanji.
Pembina Yayasan Fat-hah Al Qudwah Kiai Fatihulmuhadi mengatakan hadirnya yayasan dan Pondok Pesantren Fat-hah Al Qudwah berawal dari MTUQ (Mjelis Taklim Ulumul Quran), SAS (Sekolah Alam Salsabil/SD) dan berdirinya beberapa yayasan yang dibina dirinya sampai akhirnya pendirian Pondok Pesantren Fat-hah Al Qudwah.
Pihaknya mendirikan MTUQ, RA, MI, MTS, pondok pesantren, yayasan, semuanya tidak untuk menyaingi siapapun. Hanya berngkat dari ketulusan, keikhlasan hati untuk beramal salih yang bisa mengalir pahalanya untuk ayah dan ibunya. Dan untuk semua orang-orang yang memberikan wakaf. “Utamanya bisa mewariskan kebaikannya kepada anak-anak kami. Agar kelak kami mendapatkan pahala dari doa dan kesalihan anak- anak kami,” ungkap Kiai Fatihulmuhadi.
Semua bangunan sekaligus fungsinya yang berdiri di tanah wakaf ini, lanjut dia, untuk semua golongan dan tidak ada sekat partai, ormas maupun madzhab. Tanah wakaf ini, kata Kiai Fatih, bukan milik pembina, bukan milik yayasan, tetapi milik umat semuanya tanpa terkecuali. Yang mau belajar agama dan yang mengabdikan diri untuk agama pihaknya buka selebar-lebarnya pintu pondok.
“Dan siapapun mau mendedikasikan waktu tenaga dan pikirannya, pondok kami berdiri di atas semua golongan dan untuk semua golongan yang penting Islam yang bersaudara, Islamnya yang saling merangkul, Islam yang rukun seduluran. Bahkan orang yang di luar Islam sekalipun yang mau belajar Islam tetap kami terbuka,\" paparnya.
Pihaknya juga mengajak ngopi santai di pondok setiap malam Rabu sambil mengulas pesan-pesan dari beberapa kitab pendiri NU.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Fat-Hah Al Qudwah Tarim SP mengatakan tradisi Maulid yang digelar bersama warga setempat adalah pembacaan berjanji. Namun demikian, pondoknya bingkai dengan tabligh akbar.
Hal ini bertujuan, kata Tarim, untuk menyampaikan ayat-ayat Alquran yang berkaitan maknanya dengan sejarah kekasih tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW serta mengupas kisah riwayat-riwayat yang terkandung di barjanji. (jrl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: