Ada yang Mencurigakan saat Penyortiran Surat Suara

Ada yang Mencurigakan saat Penyortiran Surat Suara

CIREBON – Sahril Sidik terus membeber berbagai keanehan yang dinilainya dilakukan KPU Kabupaten Cirebon. Selain gudang yang tidak jelas pembayarannya maupun kehilangan berkas bisnisnya, dia pun mengaku, merasa curiga atas tindakan KPU saat penyortiran surat suara di gudang miliknya. “Saya sendiri tidak tahu, apa yang menjadi alasan KPU melakukan penyortiran surat suara pilbup di malam hari. Apalagi hanya dilakukan oleh enam sampai sepuluh orang,” ucapnya kepada Radar, kemarin. Yang tidak kalah anehnya, saat istrinya berinisiatif mengaktifkan 15 CCTV sekeliling gudang termasuk di dalam, atas dan di luar gudang, karena kondisi barang-barang berantakan, tiba-tiba petugas sortir langsung meninggalkan gudang. “Saya sendiri juga bingung kenapa bisa seperti ini. Saat keamanan kita tingkatkan, mereka malah kabur dari gudang dengan alasan tidak jelas. Datang tidak jelas, keluar juga tidak jelas. Termasuk proses pembayaran,” terangnya. Sementara itu, penjaga sekaligus cleaning service gudang milik Sahril, Mulyadi (38) membenarkan jika pada Jumat malam lalu, ada penyortiran surat suara yang dilakukan enam sampai sepuluh orang di gudang dalam keadaan tertutup. “Waktu itu saya lihat, ada tiga anak ABG SMP sekitar kelas dua dan tiga berboncengan menggunakan sepeda motor beat matic masuk ke lokasi gudang. Kemudian datang lagi dengan menggunakan sepada motor juga dua orang. Kalau yang satunya saya lupa naik motor apa, tapi yang jelas semuanya laki-laki,” ungkapnya. Dia juga mengaku, melihat salah satu petugas keamanan yang masuk ke tempat penyortiran surat suara. Seharusnya, saat petugas hanya mengamankan gudang di depan pintu gerbang atau pintu masuk, bukan ikut masuk dalam keadaan pintu gudang tertutup. “Gak tahu di dalamnya ngapain, yang jelas dia ikut masuk dengan anggota KPU,” bebernya. Agus Toko (75), aparat lingkungan di Pasar Sumber mengaku, tidak mengetahui adanya penyortiran surat suara yang dilakukan KPU di gudang milik Sahril. Padahal, menurutnya, sebagai petugas keamanan, dirinya seharusnya tahu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Setidaknya saya tahulah sebagai aparat keamanan lingkungan di daerah Pasar Sumber. Apa susahnya koordinasi dengan kami,” tukasnya. Terpisah, Ketua Devisi Logistik KPU H Munajim menjelaskan, dirinya sudah bertemu langsung Sahril didampingi Sekretaris KPU Sonson M Ichsan MM. “Yang jelas kami sedang mencari beberapa dokumen yang hilang. Dan KPU bertanggung jawab 100 persen atas hilangnya berkas itu,” tuturnya. (sam)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: