Jelang Ganti Kapolri, Kinerja Polisi Loyo
JAKARTA - Prestasi Mabes Polri dalam dua bulan terakhir menjadi bahan sorotan. Korps Bhayangkara dianggap lemah dan loyo menghadapi berbagai aksi kejahatan. \"Harus diakui secara jujur, tidak ada yang istimewa dan tidak ada gebrakan yang dilakukan polisi selama beberapa bulan terakhir,\" ujar pengajar mata kuliah Ilmu Kepolisian UI Kombes (pur) Dr Bambang Widodo Umar di Jakarta kemarin (01/10). Penembakan terhadap lima anggota polisi di wilayah hukum Polda Metro Jaya juga sudah berminggu-minggu tak terungkap. Alih-alih membekuk pelaku, polisi justru kehilangan jejak. \"Ini tentu meresahkan masyarakat dan memprihatinkan,\" kata mantan reserse yang menggagalkan pembajakan pesawat Merpati 5 April 1972 di Jogjakarta itu. Dari sisi penegakan hukum secara rutin, juga nyaris tidak ada yang istimewa yang berhasil dilakukan polisi. \"Menjelang pergantian Kapolri justru kinerja kepolisian merosot. Ini harus diperbaiki,\" katanya. Bambang menilai penunjukkan Kabareskrim Komjen Sutarman oleh SBY untuk menghindari benturan kepentingan di internal kepolisian. \"Kabareskrim senior, dia juga relatif tanpa kontroversi. Kalem-kalem saja,\" katanya. Secara terpisah, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta Sanusi Pane berharap komisi III DPR kritis dan tajam menyikapi pencalonan Kapolri baru. \"Ada segudang masalah di kepolisian yang belum tuntas hingga hari ini,\" katanya. Tentu, kata Neta, hak presiden untuk mencalonkan siapa saja. \"Tapi, DPR jangan hanya mau dianggap stempel saja. Harus kritis dan diamati betul apakah cocok atau tidak,\" kata penulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi itu. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto berterimakasih atas kritik berbagai pihak. \"Itu menjadi saran yang amat bernilai bagi anggota di lapangan,\" ujarnya di ruang Humas Polri kemarin. Agus menjelaskan, secara rutin, semua fungsi kepolisian berjalan. \"Memang tidak bisa semuanya kami sosialisasikan, tapi kami berusaha terus,\" kata mantan Kabidhumas Polda Papua itu. Soal pencalonan Kapolri, Agus menolak berkomentar. \"Itu murni wewenang Presiden dan ada mekanisme yang sudah berjalan nanti di DPR,\" katanya. (rdl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: